Suatu Waktu Akan Jadi AncamanÂ
Dalam menjalani kehidupan, terkadang orang butuh tempat curhat. Menceritakan masalah yang sedang dihadapinya dengan harapan akan mendapatkan solusi untuk mengatasi problema yang sedang dihadapinya. Setidaknya, setelah menceritakan, akan terasa lega. Tetapi curhat yang kebablasan, berpotensi menjadi ancaman di kemudian hari.
Seandainya memang membutuhkan seseorang untuk tempat curhat, sebaiknya yang dibicarakan adalah hal hal yang umum saja . Seperti misalnya masalah harga kebutuhan hidup yang meroket atau masalah pendidikan anak anak dan seterusnya.
Hindari, menceritakan hal hal yang bersifat privasi keluarga. Karena bisa jadi sosok tempat curhat hal hal pribadi, suatu waktu , entah karena alasan apapun, putus hubungan pertemanan dengan kita.Â
Apa jadinya bila teman tersebut menceritakan segala isi curhat kita pada orang lain? Apalagi kalau isi curhat mengenai pasangan hidup kita dan hal ini sampai ke telinga pasangan. Apa jadinya bila hal terjadi hal demikian? Bukankah diri kita tak ubahnya bagaikan musuh dalam selimut bagi pasangan hidup kita?Â
Bisa dibayangkan akibat dari curhat kita pada sahabat baik kita dulu, ternyata menjadi ancaman bagi keutuhan rumah tangga kita.
Sadar Setelah Semuanya Terlambat
Seperti kata peribahasa: "Penyesalan selalu datang terlambat"
Suatu hari saya menerima telpon dari mantan anak didik saya. Sebut saja Ani (bukan nama sebenarnya). Sambil menangis menceritakan masalah yang sedang dihadapinya. Beberapa tahun yang lalu ketika dia sedang berteman dengan Ina (bukan nama sebenarnya). Ani curhat pada ina mengenai suaminya. Di mana suami Ani selalu tidak jujur dalam banyak hal dan seterusnya.
Pada suatu hari Ina meminta pinjam uang pada Ani sebanyak 5 juta. Kebetulan Ani tidak punya uang sebanyak itu. Jadi dia tidak dapat memenuhi permintaan Ina. Yang oleh Ina dianggap Ani tidak percaya pada dirinya. Maka sejak saat itu putuslah hubungan persahabatan antara Ani dan Ina. Dan tanpa disangka Ina menceritakan curhat Ani kepada orang lain, yang sampai ke telinga  suami Ani.Â
Tentu saja suami Ani sangat marah dan bermaksud menceraikan Ani, karena isterinya telah menceritakan hal negatif tentang dirinya. Walaupun yang terjadi sama sekali tidak ada hubungan dengan diri kita, tetapi dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semuanya, agar jangan sampai melakukan kesalahan yang samaÂ
Oleh karena itu kita bila mau curhat janganlah curhat hal hal yang merupakan privasi  keluarga. Karena hal yang merupakan privasi keluarga tidak boleh diceritakan pada siapapun ,kendati dengan teman baik Disebabkan orang yang hari ini teman baik, bisa saja berubah karena berbagai masalah.
Kesimpulan:
Bila curhat harus tahu batasnya karena curhat yang overdosis, khususnya  mengenai privasi keluarga merupakan bahaya terhadap keutuhan keluarga. Hal ini bisa merusak keharmonisan keluarga bahkan mungkin menghancurkan rumah tangga yang sudah dibangun dengan susah payah. Curhat tersebut dapat menciptakan persepsi buruk terhadap pasangan hidup kita. Oleh karena itu batasi diri sewaktu curhat baik itu pada teman akrab sekalipun. Menjaga marwah keluarga merupakan kewajiban bagi setiap pasangan suami isteri. Janganlah sampai terlanjur dan kelak bila disadari, semuanya sudah terlambat.
8 Juli  2022.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H