Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi Kisah Hidup Bukanlah untuk Pamer Diri

23 Juni 2022   04:28 Diperbarui: 23 Juni 2022   04:48 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto di Italia bersama adik dan ipar serta teman teman dok pribadi

Melainkan berbagi inspirasi.

Setiap kali  berbagi cuplikan kisah hidup dengan menayangkannya di Kompasiana adalah dengan harapan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.

Sebagai orang yang sudah menjalani hidup belasan tahun bahkan mungkin puluhan tahun lebih dulu dibandingkan dengan sebagian besar  Pembaca dan Penulis.

Diharapkan kisah hidup yang  dibagikan bisa menjadi inspirasi untuk yang muda muda. Serta diharapkan dapat dipetik hikmahnya dari pelajaran kisah hidup yang telah kami  lalui. 

Termasuk kisah tentang kegagalan yang pernah kami alami, agar jangan sampai  terulang lagi Hasil dari proses pembelajaran diri dan kerja keras telah mengantarkan kami pada kondisi ,dimana kami berdua mendapatkan kesempatan untuk travelling ke luar negeri.

Berbagi kisah hidup ini bukanlah merupakan pamer diri,melainkan memotivasi kaum muda muda supaya mengambil hikmahnya.Karena kami juga pernah menceritakan masa masa hidup susah kami ,dimana kami untuk makan sehari tiga kali saja susah karena tidak cukup uang untuk itu. 

Bahkan untuk sebungkus nasi rames, tidak jarang harus berhutang. Dan bagaimana kami hidup mempertahankan hidup dalam kondisi yang memporak porandakan sendi sendi kehidupan. Menjual cincin kawin demi untuk biaya pengobatan anak kami .

Hingga setelah ditempa kehidupan yang teramat menyakitkan ,kami berdua bersyukur kepada Tuhan, belasan tahun kemudian bisa hidup berkecukupan . Jadi tidak kami dapatkan secara instant ,serta tidak satu sen pun warisan orang tua yang kami sentuh. 

Traveling ke mana-mana

Setelah hidup kami memadai ,kami memanfaatkan waktu untuk traveling kemana mana. Sehingga bertolak belakang dengan masa kehidupan yang morat Marit, dalam satu hari bisa makan di tiga  negara.

Pagi makan di Indonesia, siang makan di Singapore dan malam makan di Eropa. Untuk dapat mencapai kondisi Ini tidak dengan mudah kami dapatkan ,tetapi melalui penderitaan demi penderitaan.

Jadi kisah nyata yang kami lalui ini bukanlah pamer diri tetapi sebagai motivasi agar yang muda muda janganlah putus asa untuk berjuang mengatasi berbagai masalah hidup. Tiada satupun yang tidak mungkin yang penting kita mau berjuang menghadapinya dan tentu saja tidak lupa berdoa kepada Tuhan.

Kesimpulan:

Tujuan menulis semuanya ini hanyalah agar bila menghadapi masalah,janganlah berputus asa Hadapi semua dengan tabah dan berdoa semoga kita dapat melaluinya dengan pertolongan Tuhan . Karena bila kita sudah kendor sebelum berusaha maka apa jadinya hidup kita. Jadi kisah tentang travelling ke berbagai negara sama sekali bukanlah untuk pamer, melainkan semata mata untuk memotivasi para Pembaca bahwa:"Nothing is impossible,bila kita mau kerja keras dan bertekad untuk mengubah nasib"Karena nasib ada ditangan kita masing masing. Tak seorang pun yang dapat mengubah nasib kita, kecuali diri sendiri" 

23 Juni.  2022.

Salam saya,

Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun