Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menempatkan Diri di Tengah Perbedaan

20 Juni 2022   04:37 Diperbarui: 20 Juni 2022   07:05 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama admin Kompasiana | dok pribadi

Seni kehidupan yang tidak diajarkan disekolah.

Kita hidup di dunia yang dihuni oleh beragam suku bangsa . Bahkan negeri kita dihuni oleh puluhan suku yang berbeda .Setiap daerah memiliki bahasa daerah dan  budaya yang berbeda. Bahkan Dikampung halaman saya, dalam satu daerah Sumatra Barat terdapat dialek yang berbeda .

Berapa jumlah suku bangsa dunia ini rasanya tidak ada yang tahu persis.

Sebagai contoh, di Australia saja terdapat puluhan suku bangsa yang berbeda beda Setiap negara  terdiri dari ratusan suku bangsa di dunia ini yang memiliki keunikan masing masing. Karena itu untuk bisa hidup berdampingan antara satu suku dengan suku yang lain perlu sekali saling memahami bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk hidup yang damai. Bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri kita, merupakan prinsip dasar untuk dapat hidup berdampingan secara damai.

Hal ini bukan hanya terjadi di Australia, tetapi disetiap negara di dunia.  Inggris dengan berbagai suku bangsa yang hidup disana, Italia juga dengan aneka ragam suku bangsa yang mendiaminya dan seterusnya . Bila prinsip hidup berdampingan ini dilanggar , maka terjadi lah kerusuhan dalam suatu negara. 

Menempatkan diri dalam keberagam perbedaan

Untuk dapat hidup berdampingan, kita harus mau menempatkan diri secara arif dalam berbagai perbedaan. Misalnya perbedaan adat istiadat,perbedaan agama dan juga perbedaan dalam bertegur sapa.

Hal ini juga berlaku dalam kehidupan pribadi kita dalam menjalani hidup berinteraksi dengan lingkungan dimana kita berada. Untuk tidak menempatkan diri sebagai orang yang paling hebat. Sebagai contoh, bila kita diundang dalam suatu acara janganlah kita selalu menarik perhatian dengan memonopoli pembicaraan.

Begitu juga bila kita berkumpul dengan teman teman  Mungkin diantaranya ada yang segenerasi kita,ada yang sebaya anak kita bahkan mungkin ada yang seusia cucu kita . Dalam hal ini,  janganlah kita mengambil posisi sebagai tokoh utama yang harus menjadi pusat perhatian. Hindari mengambil alih panggung yang seharusnya menjadi hak orang lain.

Berbeda bila kita yang mengundang maka kita boleh mengambil posisi sebagai pembicara utama dan pusat perhatian yang hadir. Hal  yang tampak sepele tapi menjadi penentu kedamaian hidup kita.

Kesimpulan: 

Agar dapat menikmati hidup damai dalam segala keberagaman,mutlak diperlukan kearifan kita dalam menjalani hidup ini. Hal yang sangat sederhana, tapi merupakan dasar untuk kita menjalani hidup,yakni "Perlakukanlah orang lain seperti apa yang kita inginkan diperlakukan" Hal ini berlaku timbal balik. Kalau kita ingin dihargai,maka mulailah menghargai orang lain. Prinsip yang sangat sederhana tapi terbukti efektif agar dapat menikmati hidup damai dimanapun kita berada.

20 Juni 2022.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun