Apa gunanya?
Dalam perjalanan hidup ini kita temui beragam cara orang dalam berkomunikasi. Baik dalam komunikasi secara langsung maupun dalam saling berkomentar. Ada komentar yang sangat menyeyukkan hati, tapi terkadang menyebabkan kita tertegun.Â
Sebagai contoh ,seorang teman lama jumpa dengan kami. Bercerita panjang lebar  tentang  Australia seakan  merasa lebih tahu dari kami. Padahal kami sudah 15 tahun tinggal di Australia.Â
Kami biarkan teman kami  bercerita tanpa menginterupsi. Sehingga dia sangat bangga karena tahu banyak tentang Australia. Sedangkan kami yang sudah mengelilingi benua Australia mendengarkan saja.Â
Seandainya saya memutus ceritanya dengan mengatakan "Saya sudah belasan tahun tinggal di Australia" Maka sudah dapat diramalkan bahwa hubungan persahabatan kami akan berakhir hingga disana.Â
Disinilah perlunya seni dalam berkomunikasi. Yakni "Hindari perdebatan "
Bila ditanya, kita jawab  dengan tulus. Tapi bila dikomentari dengan memberi petunjuk pada kita sebaiknya kita jadi pendengar yang baik.Â
Karena bila  berdebat maka akan terjadi konflik antara kita dan lawan bicara  kita. Yang mengakibatkan hubungan persahabatan yang sudah berlangsung lama kita kehilangan sahabat yang sudah akrab. Karena kalau kita diamkan saja tidak akan mengurangi harga diri kitaÂ
Begitu juga didunia tulis menulis, setiap kali kita posting pasti ada komentar yang diberikan pada tulisan kita. Ada komentar yang mendukung dan ada juga yang memberikan wejangan kita terima dengan senang hati dan mengucapkan terima kasih.Â
Seni berkomunikasi itu sangat sederhana, yakni menghindari perdebatan. Kalau saran atau kritikan memang baik, tidak ada salahnya kita renungkan   Bila ada yang bertanya dan meminta nasihat pada kita, tentu kita jawab dengan tulus hati.Â
Kesimpulan :Â