Kepulauan Maluku
Demi untuk melengkapi impian , maka walaupun tidak ada contact  person yang dapat dihubungi kami  tetap  berkunjung ke  Ambon,membawa acara penyembuhan gratis serta Lokakarya  Dan seperti sudah diprediksi kegiatan dengan persiapan yang tidak matang tidak akan berhasil secara maksimal  . Walaupun acara penyembuhan sosial dan lokakarya tetap berlangsung tetapi Perserta sangat minimÂ
Apalagi pada waktu itu situasi dan kondisi keamanan didaerah ini pada waktu itu tidak mendukung karena Ambon sedang rusuh Sehabis Lokakarya terjadi keributan dikota Ambon dimana tembak menembak Demi keamanan kami tidak  keluar dari Hotel dimana kami nginap.  Â
Keesokkan harinya kami langsung kembali ke Jakarta Inilah pengalaman pertama seumur hidup dimana kami mengunjungi sebuah kota dan sama sekali tidak sempat jalan jalan  ditempat tujuan Kami hanya sekali berkunjung ke Ambon dan tidak pernah kembali lagi kesana Â
Irian Jaya
Bersama Romo Yan | dok pribadi
Impian kami  berdua untuk berkunjung ke Jayapura  akhirnya terpenuhi.  Karena  di  Jayapura ada pak  I Wayan Parnata  yang bertugas sebagai Pimpinan Dinas Sosial  di ABE PURA  Balai besar Pendidikan dan Pelatih kesejateraan Sosial Jayapura. Setelah penerbangan yang lumayan jauh kami ,pesawat yang kami tumpangi landing dengan mulus . Begitu kami turun pesawat dan memasukki ruang kedatangan ternyata sudah ditunggu oleh pak Wayan .Â
The Last Supper
Penyembuhan gratis dan  lokakarya diadakan di Ruang pertemuan di Abe Pura Kami nginap di Mess Abe Pura Â
 Padaxmalam harinya kami dijemput dan diajak makan malam oleh pak Wayan. Ikan di Jayapura segar segar karena langsung dari danau Sentani. Dibakar  disantap dengan nasi dan dibumbui sambal lado.  Menikmati ikan bakar dengan pemandangan danau Sentani membuat diri serasa terayun dalam kenikmatan tersendiri.
Ada ungkapan:" Ikan yang dijual di Jayapura baru mati sekali ,kalau ikan di kota kota besar lainnya seperti di Jakarta sudah mati berkali kali." Kami penasaran dengan istilah ini . Menurut pak Wayan kalau ikan di Jayapura langsung dari danau Sentani sedangkan ikan di Jakarta dan kota kota besar lainnya sudah berkali kali keluar masuk pendingin. Jadi ikan di Jayapura jauh lebih enak. Ternyata memang benarÂ
Makan Bunuh
Awalnya kami bingung mendengarkan istilah  "Makan Bunuh" Ternyata yang dimaksud makan sampai sekenyang kenyangnyaÂ
Di Jayapura ada pak Max Krey,pak Dasir ,pak Alex  dan Romo Yan serta teman teman lain.
Kegiatan penyembuhan sosial dan lokakarya mendapatkan sambutan hangat dari warga .Sehingga kami berdua diminta untuk  menjadwal kunjungan selanjutnya  Oya , saya lupa menceritakan , sewaktu kami sampai satu koper kami ketinggalan tidak ikut ditransit. Dan pihak maskapai penerbangan menjanjikan untuk mengantarkan esok harinya  Maka karena  pakaian tidur tidak ada sama sekali ,kami ketoko untuk membeli pakaian.
Alangkah kagetnya  kami melihat harga pakaian di Jayapura 6 x lebih mahal dari di Jakarta.Semua barang berlipat ganda harganya. Kami terpaksa membeli satu stell pakaian tidur untuk masing masingÂ
Kesimpulan :
Tulisan ini sekaligus merupakan sebuah kenangan indah bagi kami berdua  Karena  tidak banyak orang yang mendapat ki kesempatan untuk secara konsisten berkunjung  kedaerah yang jauh .Ternyata kami telah  mengunjungi dari Sabang sampai Merauke.
Tidak jarang kami harus bangun  jam 3.00 subuh karena harus ke Bandara. Tapi karena dijalani secara Ikhlas  kami bersyukur kepada Tuhan telah melalui semuanya dengan selamat Â
Kenangan indah yang tak akan pernah terulang lagi karena makan malam bersama waktu itu merupakan the last super Karena sahabat baik kami pak I Wayan Parnata telah dipanggil oleh The Giver of life Sang Pemberi kehidupan Tuhan  Yang Mahakuasa dalam usia yang relatif masih muda  . Kenangan manis yang berbaur dengan kesedihan Â
4 April 2022.
Salam saya,
Roselina