Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bila Anak-Anak Sudah Berkeluarga

23 Maret 2022   04:22 Diperbarui: 23 Maret 2022   04:37 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dokumen pribadi

Orang tua hanya memberi nasihat bila diminta

Biasanya sebagai orang tua kita selalu memberi nasihat nasihat yang baik kepada anak anak kita. Sewaktu mereka masih sekolah dan juga ketika mereka kuliah kita selalu memberi nasihat nasihat agar anak bisa hidup dengan benar. Karena anak anak yang tidak pernah diberi nasihat akan hidup semaunya saja. Tanpa memperdulikan lingkungan hidupnya. 

Dan yang  tak kalah pentingnya  sebagai orang tua tidak hanya bisa  membanjiri anak anak dengan petata petiti tetapi memberikan contoh teladan pada anak anak. Karena bagi anak anak satu contoh teladan akan direkam dalam memorinya ketimbang hujan nasihat.

Sebagai contoh bila ingin anak anak tidak merokok maka orang tua jangan pernah merokok. Dan bila ingin anak selalu sopan maka orang tua jangan pernah mengeluarkan kata kata kasar dan kotor  

Sesudah anak berkeluarga 

Kemudian sesudah anak kita berkeluarga kita tidak lagi memberi nasihat pada anak. Mereka sudah bisa mengatur keluarga mereka sendiri. Kita baru memberi nasihat bila diminta atau dalam hal yang sifatnya emergency dan dapat membahayakan diri mereka dan orang lain.

Pernah kejadian keluarga yang dibiayai oleh orang tuanya sehingga merasa berhak mencampuri urusan keluarga anaknya. Memberi nasihat untuk anak cucu mereka. Mencampuri urusan anak anak mereka yang mengakibatkan keretakan rumah tangga tersebut dan berakhir dengan  perceraian.

Menjadi orang tua yang bijak kita harus tahu kapan bisa memberi nasihat dan kapan jangan memberi nasihat. Karena nasihat kita belum tentu sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang mereka hadapi.

Kesimpulan:

Sebagai orang tua kita tidak dilihat berdasarkan umur saja, tetapi kematangan sikap mental  dalam menjalani hidup. Janganlah sampai  kita menjadi orang ketiga atau menjadi hakim dalam keluarga anak kita. Karena hal tersebut akan mengakibatkan terciptanya rasa tidak nyaman dalam kehidupan pribadi anak anak kita. 

Menjadi orang tua bukan hanya semata mata melahirkan dan mendidik anak anak tetapi sekaligus membimbing mereka agar mampu hidup mandiri. Bukan hanya dalam hal materi tetapi juga mempersiapkan mereka agar siap mental menghadapi berbagai masalah kehidupan. 

Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud menggurui  melainkan semata mata berbagi secuil kisah hidup . Mengutip kata kata bijak: "Anak terlahir dari orang tua, tapi mereka bukan milik kita, melainkan milik diri mereka sendiri." 

23 Maret 2022

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun