ILUSTRASI:ORAMI.CO.ID
Bagaimana sebaiknya sikap kita?
Dulu sewaktu saya masih di Sekolah Dasar ,tinggal bersama orang tua kami di Jalan Mochammad Yamin .di kota Padang Berdampingan dengan  Bopet A. Wahid  yang  sekaligus merupakan rumah makan Padang.  Saya berteman akrab dengan Tina dan Ita (bukan nama sebenarnya) Dua kakak adik yang tinggal tidak jauh dari rumah kami .Setiap pergi dan pulang sekolah kami sama sama selalu.
Tina ini teman akrab saya .Kami sangat erat berteman sampai saya masuk ke SMP Mariq  dan  terus ke SMA  Don Bosco dimana Tina tidak masuk SMA tetapi masuk SPG, yakni Sekolah Pendidikan Guru  Sampai saya lulus SMA kami masih berteman Tetapi sejak itu jalan hidup kami berbeda Saya langsung  bekerja  di P.T. HANICO yang berkantor di jalan Batang Arau di Padang  sedangkan Tina mengajar. Walaupun demikian hubungan persahabatan kami terus berlangsung.  Kemudian saya menikah dan pindah ke Medan sedangkan Tina menikah dan pindah ke negeri Belanda Â
Puluhan tahun berlalu
Suatu hari ditahun 2000 saya mendapat kabar Tina akan ke Indonesia dari Negeri Belanda.Karena Tina nikah dengan warga Belanda dan pindah ke sana . Saya bersiap siap akan menjumpai Tina teman baik saya .Â
Sampai pada hari H dimana Tina tiba kami menunggu Tina dirumah seorang teman .Ketika Tina hadir saya menyalaminya dan ingin memeluknya tapi dia menyambut tawar sehingga saya batalkan memeluk Tina. Tentu saja ada rasa kecewa yang sangat mendalam di hati saya .
Saya pikir kenapa ya Tina begitu tawar saja ,apakah tidak ingat lagi kalau kami dulu teman akrab?Ataukah dia nyombong karena lama tinggal di negeri Belanda ?Saya tidak mendapat jawaban dari semua pertanyaan tersebut. Karena suasana beku dan tidak nyaman maka tidak lama kemudian saya pamitan dan pulang dengan suasana hati yang sedih dan kecewa .
Baru belakangan saya dengar Tina ketika tiba di Indonesia mengalami sakit sehingga dia tidak mau bicara dan kembali ke Negeri Belanda kemudian meninggal dunia. Berita ini sangat menyedihkan sekali bagi saya Â
Saya sangat menyesali sekali sewaktu Tina datang saya tidak menanyakan alasan Tina tidak mau berbicara .Menyesal karena itu untuk terakhir saya bertemu dengan Tina dan terjadi dalam suasana yang jauh dari keakraban . Pada waktu itu serasa kami berdua seperti orang asing yang baru bertemu  .
Kisah LainÂ
Pada beberapa tahun yang lalu ketika kami kembali ke Indonesia kami mengundang mantan murid murid suami . Salah seorang murid kita sebut saja Ali (bukan nama sebenarnya)ketika suami menelepon hanya menjawab :"ya pak"  Sama sekali tidak ada kelanjutan Pembicaraan .Dan tidak datang pada undangan kami. Kami menyangka Ali mungkin tidak mau hadir  atau tidak merasa ingin ketemu atau sombong barangkali  Ternyata beberapa bulan kemudian kami mendengar dia meninggal dunia.Â
Kesimpulan :
Kedua kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga bagi kami berdua  agar jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa sahabat lama sudah berubah  . Walaupun memang benar ada terjadi hal demikian namun jangan sampai mengeneralisir bahwa semuanya sama. Boleh jadi sahabat lama kita sedang mengalami masalah yang tidak dapat diceritakan kepada kita.Â
Seseorang yang selama bertahun tahun dekat pada kita bila kita undang tidak ada reaksi harus kita cari tahu sebabnya karena mungkin saja dia ada halangan tertentu atau sakit yang tidak bisa diungkapkan nya. Setiap peristiwa yang terjadi sungguh merupakan pelajaran berharga yang menyebabkan kami semakin arif dalam memaknai setiap kejadian dalam hidup ini. Semakin bertambah usia semakin banyak yang dapat dipelajari dari universitas kehidupan  .Salah satunya adalah:" Jangan terlalu cepat menghakimi orang lain " Pelajaran berharga yang tak terlupakan sepanjang hayat Â
22 Maret 2022.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H