Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik Anak agar Takut kepada Orangtua

11 Maret 2022   04:27 Diperbarui: 11 Maret 2022   06:39 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: suaraaisyiyah.id

Kelak akan menjadi penyesalan seumur hidup

Ada banyak cara dan gaya serta metode yang digunakan para orang tua dalam  mendidik anak. Tentu saja hal ini merupakan hak dan tanggung  jawab setiap orang tua. Ada yang mendidik agar anak bisa hidup rukun dengan tetangga. Ada juga yang mendidik bagaimana berbelas kasih sesama.

Ada yang mendidik anak agar bisa menyayangi keluarga sendiri dan ada pula yang mendidik anak supaya takut pada orang tuanya. Bahkan tempo dulu kalau berkunjung kerumah tetangga, ada yang menggantung rotan yang ujungnya dibelah belah. Agar kalau digunakan untuk " menghajar" anak akan lebih dirasakan sakitnya. 

Menurut salah seorang tetangga kami anak anak takut kepada orang tua. Kita tidak punya hal untuk memberikan nasihat apalagi mencampuri urusan keluarga orang. 

Semua ini  tergantung pendidikan semenjak kecil, yang akan menjadi pedoman si anak kelak sesudah dewasa.

Anak anak yang dididik keras supaya takut pada orang tuanya kelak akan membuat mereka tidak saja takut tapi juga membenci orang tuanya sendiri. Sebagai contoh Amat (bukan nama sebenarnya) mendidik anak anaknya dengan keras. Menurut Amat disiplin agar anak anak kelak takut pada orang tuanya. 

Bila kedapatan anak anaknya berbuat salah Amat menghukum dengan keras. Anak laki laki nya ditelanjangi lalu diikat dipohon dan disirami dengan gula supaya digigit semut.

Ratapan sang isteri tidak diacuhkan sama sekali. Amat selalu berbuat sesuka hatinya yang menurutnya disiplin. Dan bila ada tetangga yang tidak tega menyaksikan dan memberikan saran , langsung dijawab: "Urus saja keluarga masing masing". Sejak itu tidak ada yang mau ikut campur. 

Saat Tua Tidak Ditengok Anak-Anak 

Sampai dewasa anak anaknya takut pada Amat dan juga membenci Amat dengan sangat. Ketika dihari tuanya Amat sakit tidak ada anak anaknya datang menjenguknya kecuali putrinya. Sampai Amat dipanggil Tuhan Baru anak anaknya datang kerumah mereka kembali.

Kesimpulan 

Di rumah kami tidak pernah ada rotan ataupun ikat pinggang untuk  mencambuk anak anak. Prinsip kami anak anak adalah titipan Tuhan yang patut dididik dengan kasih sayang. Kalau mereka nakal tentu saja kami marahi dan diberikan nasihat. Kami tunjukkan pada anak anak bahwa kami menyayangi mereka. 

Ada makanan dimakan bersama. Dan bila travelling kani tidak pernah pergi berduaan.  Teman teman bilang: "Aduh apa nggak repot bawa anak anak? Tapi prinsip hidup kami adalah mendidik anak anak dengan contoh nyata. 

Mendidik anak agar takut pada orang tua ternyata menjadi penyesalan di kala tua. Mendidik anak agar mencintai keluarga dengan cinta kasih anak akan lebih tertanam dalam dirinya kasih sayang orang tuanya terhadap dirinya yang akan terus diingat. Kami bersyukur kepada Tuhan mendapatkan kasih sayang dari ketiga anak anak kami hingga mereka sudah punya cucu. 

11 Maret 2022.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun