Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjelajahi Indonesia dari Sabang sampai Merauke (Seri 19)

25 Maret 2022   04:37 Diperbarui: 25 Maret 2022   06:57 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengunjungi  Sulawesi

Makasar

Tulisan ini  masih melanjutkan kisah perjalanan kami menjelajahi seluruh nusantara yang sempat terputus beberapa waktu karena diselingi  artkel dengan topik berbeda. Untuk kali ini  tentang cuplikan perjalanan kami ke  Sulawesi Kota kota yang kami kunjungi adalah  : Makasar,Kendari ,Menado,Gorontalo dan Toraja.

Di Makasar kami mengangkat Drs. Sudaryanto sebagai Koordinator Perwakilan  . Disini kami menginap di hotel Losari Beach  dan sekaligus melakukan acara penyembuhan sosial disana . 

Suami sempat mengadakan pengenalan tentang meditasi di toko buku Gramedia yang diprakarsai oleh Elekmedia Komputindo di Jakarta  . Yang diikuti oleh masyarakat pengunjung mall secara antusias. Acara meditasi ini juga merupakan bagian dari kegiatan sosial yang sama sekali tidak memungut biaya apapun  .

Menempuh Perjalanan 12 Jam Menuju Toraja 

Dari Makasar menuju Toraja dengan kendaraan selama 12 Jam . Diperjalanan tidak banyak tempat bisa untuk istirahat dan makan. Karena yang ada ikan banyak durinya saja dijual disana. Kami tidak bisa makan dengan ikan tersebut ,untuk mana kami memberi buah srikaya yang banyak dijual dipinggir jalan . Mengisi perut yang keroncongan dengan buah serikaya selama perjalanan lumayan .hingga kami tiba di Toraja  

Paling kiri Bapak Tenne perwakilan Menado | dok pribadi
Paling kiri Bapak Tenne perwakilan Menado | dok pribadi

Toraja

Sesampai di Toraja hari sudah malam. Kami menelepon Pastor Zakaria yang tinggal di Toraja ,karena kami sudah janji dengan beliau untuk datang ke Toraja. Alangkah kagetnya kami  karena  menurut Pastor dirinya menyangka kami akan datang bulan depan . Ternyata telah terjadi miss Komunikasi 

Keesokan harinya ketika kami akan siaran radio ternyata lampu padam . Untuk mana Pastor meminta bantuan di Masjid untuk mengumumkan kegiatan sosial yang kami adakan .Syukurlah lumayan pengunjung yang datang sewaktu penyembuhan sosial berkat bantuan dari Pengelola masjid 

Di Toraja kami mendapat cerita bila ada yang meninggal mereka tidak langsung dikuburkan tetapi dibalsem dulu  sambil menunggu semua anak cucunya ngumpul dan setelah itu dibuat acara dengan memotong kerbau .

Menurut legenda Jenasah sendiri yang naik kebukit dimana dia akan dikuburkan kisah yang sangat fantatis sekali. Sayang foto foto selama di Toraja yang tersimpan di file hilang .

Saudari Eka Sanib kendari | dok pribadi
Saudari Eka Sanib kendari | dok pribadi

Kendari dan Menado

Pastor Made Miyasa di Menado | dok pribadi
Pastor Made Miyasa di Menado | dok pribadi

Kami juga mengunjungi Kendari dimana perwakilan kami sdri Eka Sanib dan siaran diradio RRI Kendari. Sewaktu kami datang untuk dialog di RRI studio 2 di Kendari ternyata tidak ada Pembawa acara seperti biasanya.  Akibatnya suami merangkap sebagai Penyiar dan sekaligus Pembawa acara dan saya yang memimpin penyembuhan lewat RRI .

Juga Manado dengan perwakilan Pak Tenne (Alm) .Di Manado kami banyak mendapat bantuan dari Pastor Made Miyasa .Pastor ikut siaran TV Menado yang menyebabkan banyak ustad yang ikut lokakarya. Kami menginap di hotel Sahid Kawanua . 

Disini ada kenangan yang teramat menyakitkan karena suami ditangkap pada jam 02.00 dinihari atas laporan palsu dari salah seorang sahabat suami yang menghianati .Tapi karena suami sudah pernah menuliskan kisah tersebut maka saya tidak membahasnya lagi disini .

Gorontalo baru dua kali jadi belum ada perwakilan disana.

Kesimpulan:

Menyambung kisah menjelajah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang sudah terputus beberapa saat. Kami bersyukur sampai saat ini walaupun kami tidak lagi aktif dalam penyembuhan tetapi persahabatan tetap berlangsung sampai sekarang.

Setiap kali kami menuju daerah baru selalu saja ada pengalaman yang mengesankan kami peroleh .Di Toraja dimana kami diajak untuk mengunjungi makam dimana konon menurut ceritanya  jenazah sendiri yang menuju tempat dimana akan  dikuburkan.Jauh diatas bukit yang tidak mungkin didaki oleh orang biasa.

Seluruh rangkaian perjalanan ini tentu saja merupakan kenangan manis dan kenangan pahit sewaktu suami ditangkap dan diperlakukan seperti penjahat  Kenangan yang tak terlupakan sepanjang hayat bagi kami berdua  .

25 Maret 2022.

Salam saya,

Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun