Foto dok  Pribadi
Mengapa Tidak?Â
Sewaktu  saya memutuskan  mendampingi Suami mengelilingi Indonesia untuk menyampaikan ilmu healing pada masyarakat , tentu  saja saya sudah siap mental.
Saya sudah bertekad untuk berperan aktif dalam segala hal. Bukan "ikut suami" seperti tercantum pada kolom.pekerjaan di KTP model lama, baik itu dalam  pemberian pelajaran Healing maupun dalam mengelola keuangan.Â
Tiga AccountÂ
Sebagai pendamping saya melakukan segala hal. Baik dalam hal mengajar maupun dalam mengelola keuangan yang memang tidak mudah. Â
Memperhitungkan biaya perjalanan, akomodasi dilokasi serta pengeluaran untuk sewa ruangan serta biaya pengeluaran untuk Panitia. Masih ada lagi pengeluaran tak terduga serta biaya pengurusan izin dari pihak pemerintah setempat.Â
Dalam hal keuangan saya membuat tiga account, yakni :Â
- Keuangan pribadiÂ
- Keuangan yayasanÂ
- Keuangan Grup (PRI)
Saya membuat tiga account di Bank secara terpisah dan pembukuan terpisah  . Walaupun sesungguhnya semua uang adalah uang kami berdua. Karena 100 persen modal kami . Tapi saya menerapkan untuk mengelola secara Professional  .Â
Dimana saya membagi fungsi masing masing menurut keadaannya, account keluarga yang mana saya pakai untuk keperluan keluarga dan sesuatu yang menyangkut urusan pribadi.
Untuk account Yayasan saya pakai untuk keperluan beli tiket serta pengeluaran untuk acara dan bila perlu sumbangan untuk pernikahan anggota Yayasan dan uang duka bila ada belasungkawa.
Untuk account Grup saya gunakan untuk keperluan surat menyurat dan  akta  pendirian grup Serta bila ada meeting yang lokasinya agak jauh sehingga memerlukan biaya anggota yang ditugaskan ikut meeting Serta segala sesuatu yang berhubungan dengan assosiasi ini.
Walaupun mengelola ketiga account ini ditengah kesibukan sebagai seorang isteri serta sekaligus mempersiapkan diri untuk mengajar.
Sejujurnya tidak mudah bagi saya tapi dengan tekad dan ketelitian dapat menjalani semuanya. Saya berusaha sebaik mungkin untuk mengatur mencegah pengeluaran yang tidak perlu segala sesuatu yang berguna dan bermanfaat untuk masing masing account saya lakukan. Â
Saya bersyukur pengalaman selama  mendampingi suami semasa masih aktif sebagai Pengusaha dapat diterapkan . Sehingga bila terjadi ketekoran langsung ketahuan  sekecil apapun .
Mencampur adukan urusan keuangan pribadi dengan keuangan Yayasan berpotensi terjadinya kebocoran  Hal yang merupakan penyebab utama terjadi ketekoran dalam sebuah  institusiÂ
Kesimpulan:
Mengelola account tidak dapat dilakukan asal asalan saja karena beranggapan "toh semua uang kita juga" karena account ini masing masing punya tanggung jawab sendiri sendiri.Â
Walaupun tidak pernah diminta tapi saya selalu melaporkan kondisi keuangan pada suami sebagai  Kepala Keluarga dan sekaligus sebagai Ketua Yayasan .Â
Saya bersyukur sampai hari ini selalu dapat menyelesaikan sesuatu yang menyangkut account tersebut. Semua catatan keuangan lengkap dan terperinci.
Walaupun terhadap suami sendiri tapi menyangkut urusan keuangan, tetap harus mengelola secara Professional. Dan sama sekali tidak merasa kehilangan kebebasan diri. Justru saya bangga sebagai seorang isteri dan ibu dapat berperan serta secara aktif mendampingi suami tercinta.Â
Hingga saat ini walaupun sudah tidak lagi aktif mengajar, tetapi organisasi masih eksis dibawah pimpinan putra kedua kami Irwan di Jakarta dan saya masih melanjutkan mengelola keuangan.Â
Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi para PembacaÂ
4 Januari 2022.
Salam saya,
Roselina