"Menulislah dan Biarkan Tulisanmu Menentukan Takdirnya Sendiri" (Buya Hamka)
Sejak dulu kami selalu makan pepaya yang banyak terdapat dikampung kami. Apalagi sangat murah harganya. Pepaya ini  manis sehingga tidak bermasaalah dengan perut.Â
Berbeda dengan jeruk, ada yang manis dan ada yang asam. Bila yang asam kalau dimakan oleh orang yang bermasalah mag maka kambuhlah magnya.
Setiap minggu kami sekeluarga jalan jalan ke Singkarak yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanan. Â Disepanjang jalan menuju Singkarak banyak yang jualan aneka ragam buahan termasuk pepaya. Kami selalu membeli pepaya ini bukan satu dua buah tetapi satu keranjang karena murah harganya.
Waktu itu Ayah saya(Almahum) senang sekali diberi pepaya ,beliau makan setengah buah sekali makan. Biji nya dibuang saja karena pahit dan pedas.
Setiap makan pepaya biji dibuang dan pepaya dikampung kami memang pepaya yang banyak bijinya. Kemudian hari ketika kami sudah menetap di Jakarta kami baru tahu ada pepaya yang tidak ada biji sama sekali yaitu pepaya Thailand.
Belakangan dapat info bahwa biji pepaya sangat bermanfaat bagi kesehatan  Setelah kami coba ternyata memang info tersebut bukan hoaks .
Kembali ke topikÂ
Setelah kami sudah merasakan manfat biji pepaya ini, maka terpikir oleh saya untuk menulisnya di artikel. Mungkin masih banyak yang belum mengetahui manfaat biji pepaya ini. Sewaktu menulis , samq sekali tidak terpikir akan mendapat booming pembaca.Â
Pada hari pertama sore hari saya kaget melihat angka 2.000. Karena biasanya tulisan saya berkisar di antara 200 dan 300. Saya senang sekali.Â
Menjelang malam ternyata sudah mencapai 7.000. Keesokan harinya pagi pagi 10.000. Menjelang siang 12.000. Sorenya meroket 36.000. Saya sampai tidak yakin sehingga minta suami untuk melihat, ternyata memang benar. Inilah untuk pertama kalinya saya mengalami booming pembaca pada tulisan saya.
Terima kasih admin kompasiana yang telah menempatkan tulisan ini di artikel pilihan. Dan teman teman kompasianer yang telah membaca serta menyemangati untuk terus menulis lewat komentarnya.Â
Kesimpulan:
Pengalaman ini merupakan surprise bagi saya. Karena selama ini saya sudah senang bila tulisan saya ada yang baca dan menanggapi serta mengomentari.Â
Pengalaman ini merupakan sesuatu yang sangat fantastis bagi saya. Sekaligus membuktikan bahwa: "usia bukanlah halangan untuk menulis"Â
Pelajaran berharga lainnya adalah bahwa: "Tidak musti menulis sesuatu hal yang spektakuler untuk mendapatkan booming pembaca"Â
Hal ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus menulis. Yang penting tulisan apa adanya sederhana dan bermanfaat untuk pembaca. Bersyukur sampai saat ini tulisan saya bisa memberi masukkan bagi Pembaca.Â
Sekali lagi: "Terima kasih kepada Admin Kompasiana dan teman teman semuanya yang selalu menyempatkan untuk memberikan dukungan lewat komentarnya"
22 Desember 2021.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H