Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjelajahi Indonesia dari Sabang hingga Merauke (Seri 5)

10 Desember 2021   04:49 Diperbarui: 10 Desember 2021   04:57 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyembuhan di gedung wanita TVRI Medan | dok pribadi

Kenangan Kisah  di Medan.

Pada suatu hari telepon berdering. Ketika saya angkat terdengar suara dari seberang sana: "Apakah ini saya bicara dengan pak Effendi?"  Saya menjawab: "Saya isteri pak Effendi. Tunggu sebentar pak saya panggilkan pak Effendi"

Setelah saya serahkan HP pada suami maka terjadilah dialog antara si penelepon. Ternyata dari pak Tengku Idham Makmur yang sesungguhnya belum kami kenal. Intinya pak Tengku Idham Makmur mengajak suami untuk membuka perwakilan Waskita Reiki di Medan.

Pak Tengku  Idham Makmur mengenal Reiki dari membaca buku karangan pak Effendi yaitu: "Aplikasi Reiki untuk penyembuhan diri sendiri dan orang lain," yang diterbitkan oleh Elekmedia Komputindo di Jakarta. 

Paling kiri Hanafi dan teman teman lain di TVRI Medan | dok pribadi
Paling kiri Hanafi dan teman teman lain di TVRI Medan | dok pribadi

Kesepakatan terjalin setelah Pembicaraan antara suami dengan pak Idham Makmur. Maka pada hari Jumat kami berangkat ke Medan. Kami belum pernah bertemu dengan  pak Idham Makmurf. Maka kami sarankan membawa kertas bertuliskan nama.

Ketika tiba di airport Polonia Medan kami mencari yang memegang kertas bertuliskan nama Effendi. Ternyata seorang bapak tinggi kurus dengan seorang  wanita  sudah menunggu kedatangan kami. Ternyata Pak Tengku datang dengan ibu Setiawati  yang merupakan salah seorang aktivitas di wihara kota Medan. Kami diantarkan ke ke Hotel Antares. 

Menurut ceritera Pak Tengku owner hotel ini  dulu adalah tukang antar es batu. Ternyata dari hasil kerja keras telah membuka jalan untuk mengubah nasib. Dan setelah perjalanan yang panjang berhasil berhasil mengubah nasib dengan mendirikan Hotel tersebut. 

Dialog interaktif di TVRI Medan.

Malam jam 7 kami bersama pak Tengku Idham Makmur dan ibu Setiawati mengadakan dialog di TVRI Medan. Kami memberikan penyembuhan gratis lewat TVRI serta mengundang pendengar untuk datang ke gedung wanita TVRI untuk mengikuti penyembuhan gratis pada keesokan harinya yakni hari Sabtu. 

lokakarya-medan-61b017fd06310e2624482262.jpg
lokakarya-medan-61b017fd06310e2624482262.jpg

Kiri jongkok ibu Setiawati selesai Lokakarya Medan | dok pribadi

Penyembuhan gratis 

Pada hari Sabtu jam 9 pagi kami mulai mengadakan penyembuhan gratis yang diikuti oleh banyak sekali yang datang. Ruang pertemuan Dharma Wanita TVRI yang berkapasitas 200 orang penuh sesak sehingga sebagian terpaksa berdiri dan duduk di pantai. Setelah mereka merasakan dan berniat ingin mempelajari ilmu Reiki maka kami memberikan Lokakarya pada hari Minggu. Dimulai jam 10 .00 sampai selesai sore hari.

Lokakarya 

Pada jam 10 hari MInggu sudah hadir berapa puluh perserta yang ingin berlajar Reiki. Mereka mendaftar pada ibu Setiawati yang kami tunjuk untuk mewakili kami.

Penyembuhan di gedung wanita TVRI Medan | dok pribadi
Penyembuhan di gedung wanita TVRI Medan | dok pribadi

Kesimpulan:

Pada mulanya saya sedikit kikuk menjalanin acara yang sangat beda  dengan profesi saya. Tapi didampingi suami yang sangat mantap memimpin acara, saya merasa lega.

Saya bertugas memimpin terapi energi dalam acara penyembuhan diri  yang dilanjutkan dengan mengajarkan bagaimana melakukan self healing, yang mana sangat bermanfaat bagi orang banyak. Ternyata reaksi para Perserta sangat positif. Yang datang dengan keluhan sakit kepala dan pusing merasakan kesembuhan yang luar biasa  

Saya bersyukur suami sudah  berani mengambil keputusan yang bermanfaat bagi orang banyak.

Kesimpulan:

Saat suami memutuskan untuk berangkat ke Medan saya sesungguhnya agak kuatir. Seandainya tidak ada yang datang berarti kunjungan kami sia sia. Biaya perjalanan dan akomodasi di hotel serta sewa gedung membutuhkan dana yang tidak sedikit. 

Tapi suami bilang : "Setiap keputusan pasti ada resikonya. Bila kita tidak berani mengambil resiko maka kita tidak pernah akan sukses." Bersyukur kepada Tuhan seluruh rangkaian acara berlangsung sukses luar biasa dan banyak orang yang merasakan manfaatnya.

10 Desember 2021.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun