Mohon maaf bila tulisan saya zig zag kesana kemari . Sesuai judulnya :"Merajut yang tercecer " maka kisah beralih ke Italia Selatan Dimana kami nginap dirumah orang tua Sandro di Briatico.Â
Dari Briatico kami menelusuri tempat tempat wisata di Italia Selatan . Tropea,Pulau Pali,Pulau Strombolis,Pulau Vulcano,Pulau Sisilia dan banyak lagi tempat tempat wisata lain yang terkenal di Selatan Itali.
Sandro dengan sabar mengajak kami menelusuri tempat tempat tersebut sambil menerangkan dalam bahasa Italia yang diterjemahkan adik saya kepada kami.Â
Sebenarnya suami ingin menggantikan mengemudikan kendaraan , tapi karena di Italia stir kiri , maka suami tidak "Pede" mengemudikan.Â
Sekarang kami berada di Italia Selatan dimana kami mengunjungi Masjid terbesar di Italia Selatan.Kami menelusuri jalan mencari lokasi Masjid dalam udara panas  terik dimusim panas tahun ini.Â
Keringat mengalir walaupun hari sudah sore ketika kami sampai ke Catania Sandro sering membuka kaca mobil untuk menanyakan arah jalan menuju Mesjid.Â
Dengan mengucapkan kata "Scusi"yang berarti "sorry"  ternyata yang ditanya mendekati mobil sambil menunjukan arah jalan. Bahkan yang sedang bersepeda may turun dari sepeda dan datang mendapat ke kendaraan  .Ada beberapa jalan satu arah sehingga kami harus memutar untuk sampai ke Masjid tersebut.
Akhirnya kami sampai di Mesjid Misericordia yaitu mesjid terbesar di Italia Selatan yang terletak di kota Catania.
Pintu mesjid terbuka lebar tak nampak seorangpun didalam mesjid walaupun banyak barang tergeletak diatas bangku dan lantai.Kami tidak berani masuk karena tidak ada petugas yang tampak. Hanya ada tulisan dalam bahasa Itali dan Arab didinding mesjid.
Menurut adik saya yang membaca tulisan Italia,masjid ini dulunya adalah teather yang sejak tahun 2012 di bulan Desember diresmikan jadi masjid . Luas gedung ini 400 meter dengan tiga lantai.
Lantai teratas adalah ruang serba guna dan sekaligus kantor administrasi Lantai kedua adalah ruang wanita dan anak anak dimanak mereka bisa menyaksikan ibadah kaum bapak dilantai dasar lewat televisi.
Nama Masjid "Della Misericordia " adalah nama dari salah satu nama Allah yang berarti "Allah Yang Maha Rahim"
Jumpa penjaga MesjidÂ
Kedengaran dari dalam Mesjid suara yang mengatakan "Assalamualaikum",yang oleh suami dijawab "Mualaikum Salam" karena kami orang Sumatera Barat sudah biasa menyebutkan salam demikian.
Kami memperkenalkan diri dari Indonesia tapi belum sempat bertanya ,petugas Madjid tersebut bilang sesuatu yang tidak jelas terdengar, serta mengisyaratkan akan Sholat dengan mengangkat kedua tangannya disamping kepala .Kamipun mohon diri dari masjid tersebut.
Kesimpulan :
Berkunjung ke tempat-tempat ibadah adalah merupakan kesejukan tersendiri bagi kami . Tidak menjadi masalah apakah gereja atau Masjid maupun wihara karena rumah ibadah memancarkan energi  positif yang  menghadirkan kedamaian dalam hati.
Tempat di mana orang sering berdoa kepada Tuhan memancarkan aura yang menyejukan . Tapi hal ini adalah merupakan ungkapan rasa hati secara pribadi sesuai dengan doa yang sering diucapkan :" Semoga damai sejahtera bagi semua orang "
25 Nopember 2021.Â
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H