Kenangan Tentang Berang berang
Sewaktu kami tinggal di Padang semasa usaha kami sudah mulai membaik dan sudah dapat bernafas lega, saya mulai mengisi waktu dengan menekuni hobi memelihara  aneka ragam hewan. Di rumah kami yang berlokasi di Wisma Indah I  kami bangun 4 Aquarium besar Ikan hias kami tanggap setiap minggu di laut.
Disamping itu saya ada membeli anak  harimau dahan yang  dijual di jalan menuju ke Taman Nirwarna yakni taman laut diluar kota  Padang. Juga saya membeli 7 ekor anak berang berang.Â
Anak berang berang ini saya beri makan dengan menyusukannya yaitu memberi susu  dibotol baji pakai kompeng. Satu persatu saya susui berganti ganti.Â
Bila saya sibuk saya minta tolong suami menyusui Tapi anehnya tidak ada yang mau minum  disusui oleh suami Karena itu saya terpaksa harus menyusui anak berang berang tersebut.Â
Setiap kali saya datang mau memberikan susu, mereka berebutan minta digendong. Saat seperti ini serasa saya punya bayi lagi. Satu persatu saya panggil dengan nama merekaÂ
Setelah selesai menyusu ke 7 anak berang-berang akan berlarian ke kolam kecil dipekarangan rumah. Mereka berenang sepuasnya dan bermain main. Saya senang sekali menyaksikan anak berang berang begitu lincahnya berenang dikolam dan timbul tengelam dari permukaan kolam.
Bila anak berang berang sedang asyik bermain main kita datangi mereka menjilat jilat tangan saya  Tetapi bila suami mencoba mengendong  mereka malah menggigit tangan  suami sehingga luka. Padahal suami juga sayang pada hewan .
Begitu setiap hari sesudah selesai membantu suami  mengurus perusahaan dan kami pulang kerumah, saya selalu memberi susu pada anak berang berang.
Stress Karena Ditinggalkan Â