Desa FalcadeÂ
Kami menuju ke desa Falcade dengan menumpang kendaraan yang disopiri Sandro. Disini stir sebelah kiri tidak sama dengan kita disebelah kanan. Jadi suami tidak berani mengemudikan karena kikuk dengan aturan jalan yang berbeda dengan kita. Maka walaupun suami hobi nyetir tapi memutuskan untuk tidak mengemudikan kendaraan demi untuk keselamatan kami semuanya Â
Menurut Magaret dimusim dingin jalan jalan penuh salju yang harus dibersihkan dan kendaraan yang lewat harus memakai rantai supaya tidak tergelincir. Bila mau berolah raga ski bisa ,ada dibeberapa km dari Falcade.
Diajak makan
Pertama kali kami diajak makan oleh keluarga pastor Stradioto. Kami sekarang hati hati bila diajak makan .Pertama tama roti diserakan diatas taplak meja (hal biasa tradisi di Itali ).Roti ini dimakan pakai daging yang dibuat seperti pergedel. Siap makan roti perut sudah merasa agak kenyang. Â Masih ada lagi daging panggang dengan kentang goreng sebagai pembukaan .
Untuk menolak rasa segan tetapi selesai makan daging dan kentang goreng benar benar tak sanggup lagi.Ketika disuguhi secara terpaksa mengaku sudah tak muat lagi.  Mereka tidak ada membuang makanan semua bersih piringnya. Terpaksa menolak makanan yang disajikan lagi buat buat kami walaupun sesungguhnya semua masakan enak banget  .