![Berjumpa dengan Kompasianer didalam bus(dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/10/13/milano-4-2-6166cbc338350031696cd524.jpg?t=o&v=555)
![foto di stand Indonesia (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/10/13/milano-3-2-6166d4760101903c134f5962.jpg?t=o&v=555)
Ternyata Mas Samuel dan teman teman adalah staf dari Paviliun Indonesia, jadi kebetulan sekali. Tidak usah kami sibuk melihat peta lokasi Paviliun Indonesia karena sudah dipantau oleh staf bersangkutan.
![Staf bertugas di Paviliun Indonesia(dol pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/10/13/milano-1-3-6166cd6406310e773205ecc3.jpg?t=o&v=555)
Dari kejauhan terlihat bendera Merah Putih dan  Lambang Negara Indonesia Bhineka Tunggal Ika terpampang . Rasa bangga karena Indonesia ikut hadir di Milano .
Seni Tari dan Angklung.
Pengelaran seni tari Bali dan Angklung memukau para pengunjung Ekspo Milano. Selesai petunjukan mereka memberi applausnya.
![Seni tari Bali dipertontonkan (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/10/13/milano-2-6166cdc906310e62bf70b843.jpg?t=o&v=555)
Kesimpulan:
Pertemuan dengan  kedua orang adik dan juga ketemu dengan Kompasianers  merupakan kebahagiaan tersendiri bagi  kami  Rasa kekeluargaan yang begitu berkesan  dan mendalam Kami bersyukur dimana mana bisa berjumpa dengan Kompasianer .
Tanpa bermaksud menonjolkan diri ,mungkin kami berdua adalah Kompasianer yang paling sering mengadakan Kopdar sejak dulu hingga kini