Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merajut yang Tercecer (Seri 27)

30 September 2021   04:22 Diperbarui: 30 September 2021   04:43 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latar belakang Kantor Pos Ho Chi Minh (dok pribadi)

Masih di Vietnam

Post Office Bưu iện Trung tâm Sài Gòn

Kami juga mengunjungi Post Office Bưu iện Trung tâm Sài Gòn yaitu post Office di Ho Chi Minh yang terbesar terletak tidak jauh dari Saigon Notre-Dame Basilica, katedral kota. 

Kantor Pos ini terkenal karena berbagai keunikannya. Karena itu tentu saja kami tidak ingin melewatkan kesempatan berharga ini untuk berkunjung ke sana. 

Suasana dalam kantor pos Ho Chi Minh(dok pribadi)
Suasana dalam kantor pos Ho Chi Minh(dok pribadi)

Di dalam Kantor Pos  ada dua lukisan peta mengenai Saigon. Satu disebelah kiri dan satu disebelah kanan.Yang dikiri adalah peta Vietnam Selatan dan Kamboja dan yang dikanan Peta Vietnam yang lebih besar.

Peta dalam kantor pos (dok pribadi)
Peta dalam kantor pos (dok pribadi)

Kantor pos ini merupakan mall kecil karena disini ada dijual berbagai souvenir yang harganya tak berapa beda dengan souvenir di Indonesia . Souvenir yang paling laris disini adalah kipas kertas yang berlukisan pemandangan Vietnam. 

Lukisan dari kulit kerang (dok pribadi)
Lukisan dari kulit kerang (dok pribadi)

Serta  ukiran dari kerang yang diminati touris mancanegara . Berbeda dengan pemandangan bila kita ke Kantor Pos di negeri kita  ,yang hanya dikunjungi oleh orang yang punya keperluan dalam hal kirim mengirim barang .

Di sini lebih mirip dengan tempat rekreasi dan pusat penjualan aneka ragam souvenir .

Mengingat koper sudah " beranak satu" menurut istilah suami ,maka saya hanya memilih beberapa souvenir kecil untuk dibawa pulang .

Souvenir yang dijual dikantor post (dok pribadi)
Souvenir yang dijual dikantor post (dok pribadi)

Palaca 

Palaca ini mirip dengan museum mini, dimana masih terpampang dengan utuh dan apik semua perabotan  dulu sewaktu .Semua terjaga baik dan tak diizinkan untuk masuk hanya melihat dari luar saja karena dipagar rapi.Mau mengambil foto diizinkan dari luar saja.

Untuk naik ketingkat 4 ada eskalator , jadi tidak usah berpayah payah mendaki tangga .Setelah puas melihat lihat kami kembali ke bus untuk menuju Gereja Notre Dame.

Gereja Notre Dame Basilica.

Gereja ini tidak bisa dibandingkan dengan gereja Notre Dame yang di Eropa jarena masing masing mempunyai keunikan dan nilai history  tersendiri  

berfoto didepan Gereja (dok pribadi)
berfoto didepan Gereja (dok pribadi)

Pengunjung diizinkan masuk dalam gereja hanya sepertiga gereja  karena selebihnya hanya untuk yang mau ikut berdoa saja yang diizinkan. Mengambil foto tidak ada larangan hanya tidak cukup cahaya sehingga hasilnya tidak memuaskan.

Berfoto dalam Gereja(dok pribadi)
Berfoto dalam Gereja(dok pribadi)

Jam sudah menunjukkan pukul 4.50 kami bergegas kembali ke bus karena ada aturan jam 5 tepat bus meluncur kembali kehotel masing masing Yang terlambat ditinggalkan tidak ditunggu. 

Jadi kalau tidak mau pakai taksi kembali maka bersiap siaplah sebelum jam 5 Karena sudah terbiasa disiplin diri ,maka kami sudah tiba lebih awal.

Kesimpulan :

Berkunjung ke Vietnam sungguh merupakan kenangan tersendiri bagi kami Bersyukur hidup di Indonesia negeri yang aman dari Perang dunia yang menghancurkan.

Bersyukur juga sekarang bisa menikmati segala jeri payah kami dahulu dengan berkeliling dunia. Dan bila covid sudah berlalu kami telah merencanakan beberapa perjalanan .

Dan tentu saja tidak lupa kembali ke Kampung halaman ,serta merencanakan untuk bertemu dengan sesama teman teman Penulis  .Semoga menjadi doa kita bersama .

30 September 2021.

Salam saya,
Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun