Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merajut yang Tercecer (Seri 26)

29 September 2021   04:30 Diperbarui: 29 September 2021   04:38 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose di pekarangan Museum Memorial War (Dok Pribadi)

Masih di Vietnam

Kami melanjutkan petualangan kami dengan mengunjungi Museum Memorial War Vietnam.

Berbeda dengan negara negara lainnya yang menarik pengunjung adalah destinasi wisata keindahan alam,kuliner atau tempat tempat bersejarah lainnya sedangkan di Vietnam ini yang menarik pengunjung terutama museum Memorial War yang terkenal.

Kita semua sudah tahu tentang kisah penderitaan rakyat Vietnam karena negerinya dilanda peperangan selama puluhan tahun.  

Alat berat di pekarangan museum (Dok Pribadi)
Alat berat di pekarangan museum (Dok Pribadi)

Vietnam adalah negara yang sewaktu perang yang berkepanjangan telah porak peranda dan tinggal puing puing saja. Tetapi setelah berbenah diri dengan dibantu Bank Dunia merupakan negeri tersibuk dengan kendaraan yang ramai melintas dijalan rayanya.

Dari sembilan juta penduduk Ho Chi Minh 7 juta mempunyai kendaraan beroda dua sehingga mengalahkan kota Yogyakarta padat dengan sepeda moitor yang digunakan.

Pengguna sepeda motor di Ho Chi Minh (Dok Pribadi)
Pengguna sepeda motor di Ho Chi Minh (Dok Pribadi)

Begitu bus sampai dipekarangan museum dan berhenti, seluruh penumpang turun menginjakan kaki dipekarangan museum.
Terlihat alat alat berat seperti tank tank dan amphibi berjejer dipekarangan museum.

Alat berat di pekarangan Museum (Dok Pribadi)
Alat berat di pekarangan Museum (Dok Pribadi)

Kami menuju pintu Museum dan terlihat diskeliling gambar gambar yang intinya memesan" NO WAR"

Gambar-gambar di pintu masuk museum (Dok Pribadi)
Gambar-gambar di pintu masuk museum (Dok Pribadi)

Sedangkan dibagian dalam gedung banyak gambar gambar kekejaman perang,yang menyebabkan saya merinding menyaksikan foto dokumentasi yang dijadikan semacam prasasti di dinding. 

Terlihat gambar seorang Jepang sebelum Hara kiri dan membakar dirinya, berpesan pada dunia untuk menghentikan perang.

Mengunjungi museum perang ini merupakan peringatan bagi pengunjung agar jangan ada perang lagi baik dengan 1001 alasan. 

Sudah terlihat akibat peperangan melalui foto dokumentasi, agar semua orang bisa merasakan akibat perang tersebut. Pesan moral mendalam yang tersurat dan tersirat dari kunjungan kami ke museum Memorial  War ini adalah:" Peace, no war". Yang diharapkan setiap pengunjung menyampaikan ke negeri masing masing. 

Kesimpulan:

Akibat perang memorandakan negara seperti Vietnam yang akhirnya bisa bebenah dibantu bank Dunia sehingga menjadi seperti sekarang, sungguh merupakan contoh bagi negara lain.

Kami bersyukur sudah bisa menginjakan kaki di Vietnam dan menjelajahi Ho Chi Minh tidak hanya nonton di film film saja. Ho Chi Minh merupakan ibu kota Vietnam Selatan.

Menyaksikan foto dokumentasi dan kisah kekejaman perang mengingatkan kita betapa bersyukur dapat hidup di negeri yang bebas merdeka.  

Semoga jangan lagi terjadi perang. Dan seperti kata peribahasa:" Bila ingin menyampaikan pesan damai kepada dunia,maka mulailah dengan keluarga kita terlebih dulu." 

Dan lagi lagi kami bersyukur dalam keluarga besar kami tak satupun terjadi permusuhan .Semoga damai sejahteralah kita semua. 

29 September 2021.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun