Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ucapan Terima Kasih pada CEO Kompasiana

13 September 2021   04:31 Diperbarui: 13 September 2021   06:38 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata Sambutan C.E O . K.  merupakan apresiasi yang tak ternilai bagi saya.                                                                                    

MENEBAR MAKNA BAIK 

Setiap kali saya bertemu Bu Roselina dan Sang suami Pak Tjiptadinata di berbagai kesempatan, beliau tidak pernah alpa untuk menceritakan perjalanan hidupnya yang seperti roller coaster, seakan ingin memberikan pelajaran kepada saya bahwa hidup itu dinamis dan selalu dipenuhi ketidakpastiian. 

Mulai dari cerita suka cita hingga duka lara, beliau punya semua. Dan, itulah yang membuat Bu Roselina tegar dan semangat menjalani lika-liku hidup. Dan, semua kisah tersebut kini tersusun rapi di dalam sebuah buku yang berjudul “Menuai Apa yang Kami Tabur” ini. 

Meskipun terdapat lebih dari 70 cerita yang menjadi subjudul di dalamnya, buku karya Bu Roselina--atau biasa saya memanggilnya Bu Ros--yang kalian pegang ini bukan hanya sekadar sekumpulan tulisan yang pernah didokumentasikan di blog sosial Kompasiana lalu dibukukan, tetapi setiap cerita yang dibagikan sarat akan makna baik.

Saya tidaklah sedang menyanjung Bu Ros yang menurut saya extraordinary person ini. Di usia senjanya, beliau seperti gadis yang tengah rajin-rajinnya menuliskan catatan harian pada buku diary tentang apa yang dialami dan dirasa, atau sekadar menuliskan impian-impiannya. 

Semangatnya dalam berbagi sudah teruji dan terbukti sejak beliau bergabung dengan Kompasiana pada tahun 2013 silam. Hingga buku ini diterbitkan, tercatat lebih dari 900 artikel dengan total keterbacaan hampir menyentuh angka 1 juta pembaca sudah terpatri di laman profil akun Roselina Tjiptadinata

Saya sangat menyarankan ketika Anda membaca buku ini untuk tidak terlalu terburu-buru. Cermati tiap diksi dan alur dalam tiap ceritanya. Meskipun dikemas dengan catatan traveling, saya mendapati banyak makna baik yang tersirat. Yang dapat membuat Anda semakin bersemangat dalam hal apapun terutama dalam berumah tangga. 

Terima kasih atas makna baik yang ditebar dalam buku ini, Bu Roselina 

Nurulloh 

Chief Operating Officer Kompasiana

(Catatan : Kata Pengantar ini diposting atas izin dari mas Nurul )                                    

Membukukan  Karya Tulis                        

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Tuhan, akhirnya rencana penerbitan buku saya yang berjudul Menuai Apa Yang Kami Tabur seri 1 dan 2 sudah siap  naik cetak Buku ini  mendapatkan kata sambutan dari Mas Nurul  . Membaca dan menyimak esensial dari  Kata Pengantar ini, terasa  benar bahwa ditulis dengan setulus hati

Bukan hanya sekedar sambutan basa basi, tapi sungguh menghadirkan energi positif yang merupakan bagian dari buku kenangan  yang akan diterbitkan .

Membaca kata sambutan tersebut saya merasa termotivasi  untuk terus menulis di Kompasiana . 

Dalam kesempatan ini saya ucapkan Terima kasih kepada mas Nurul dan seluruh jajaran Admin ,yang telah memberikan ruang bagi saya untuk menulis 

Terima kasih bagi teman teman semua yang selama ini membaca tulisan saya dan memberikan suport melalui tanggapan  dan  komentarnya, termasuk Silent Reader yang membacanya .

Mohon maaf saya tak dapat menyebutkan nama nama karena kuatir kelupaan satu nama  saja yang dapat menyebabkan orang berkecil hati .

Tak lupa ucapan terima kasih kepada mas Ikhwanul Halim  yang telah mengambil alih seluruh persiapan hingga buku ini siap naik cetak 

And last but not least, terima kasih kepada suami tercinta yang dengan penuh kasih sayang menemani saya menulis dan menjawab komentar pembaca hingga larut malam. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Buku ini diterbitkan untuk mengabadikan  perjalanan kami keberbagai negara yang telah kami singgahi Ada  banyak hal hal yang tercecer dalam menuangkannya dalam bentuk tulisan  ,karena  ditulis hanya  mengandalkan daya ingat semata Buku diary saya telah hilang entah kemana. Berdasarkan ingatan saya saja dan banyak foto foto yang hilang tidak ketemu sehingga saya tak bisa menjelaskan secara rinci. 

Mohon maaf saya tidak dapat memberikan buku kepada teman teman karena saya mencetak dalam jumlah terbatas . Bila teman teman berkenan memiiki buku tersebut bisa hubungi pak Ikhwanul Halim. 

Sekali lagi Terima kasih tak terhingga untuk teman teman semuanya .Semoga Tuhan membalas kebaikannya dengan rachmat melimpah. 

13 September 2021.

Salam saya,

Roselina.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun