foto kami berdua dengan putra pertama dan mantu(dok pribadi)
Demi Keharmonisan  Rumah TanggaÂ
Sering kita dengar terjadi salah paham antara Mertua dan Menantu, terutama menantu wanita dengan ibu mertua. Dengan mertua laki laki jarang terjadi konflik karena umumnya  sibuk urusan pekerjaan.  Apalagi untuk urusan rumah tangga dan urusan dapur, para mertua laki laki tidak ikut campur Begitu juga bila menantu laki laki , jarang terjadi masalahÂ
Nah bila terjadi konflik antara menantu dan mertua perempuan, mau atau tidak akan mempersulit posisi anak Karena melibatkan 2 orang wanita yang dikasihinya Yang seorang adalah wanita yang melahirkannya dan yang satu lagi akan mendampinginya sepanjang hayatÂ
Hal yang harus dicegah sedini mungkinÂ
Hal ini terjadi bila sesudah bekeluarga anak tinggal bersama kedua orang tuanya. Bila ibu mertua menempatkan  menantu dalam posisi orang yang numpang tinggal  di rumahnya, maka hal ini sudah  merupakan bahaya yang tersembunyi  Secara tanpa sadar akan memberlakukan berbagai aturan . Sehingga menantu mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan mertua perempuan. Tetapi hal ini hanya mampu bertahan dalam waktu singkat dan akhirnya terjadi perang dingin .
Sebaliknya bila mertua yang numpang tinggal dirumah anak mantu, seringkali  sang mantu merasa berkuasa. Mertua dianggap orang yang numpang tinggal gratis. Suasana hati merasa sebagai pemilik rumah dapat menyebabkan menantu omong seenaknya terhadap mertua .
Sebaiknya bila menantu yang tinggal di rumah mertua ,maka sering terjadi ibu mertua bertindak sebagai Ibu Kost  dengan seribu satu aturannya.Â
Disertai aneka ragam nasihat, misalnya memberi wejangan pada menantu bagaimana mengurus rumah tangga dan mendidik anak anak mereka. Merasa di nyinyirin sepanjang waktu , sehingga terjadi cecok yang membuat hubungan yang tidak harmonis antara mertua dan menantu.
Berbagi Pengalaman PribadiÂ
Ketika kami nikah saya dan suami memutuskan pindah ke Medan Jadi tidak masuk kerumah mertua . Kami tinggal dengan tante saya yang menyayangi saya seperti anaknya sendiri.Â
Ketika kami kembali ke Padang dimana kami sementara tinggal dirumah orang tua suami, saya menempatkan diri sebagai anak dan menyayangi ibu mertua sebagaimana saya menyayangi mama saya  Bersyukur  ibu Mertua saya juga sangat  baik dan sama sekali tidak pernah mencampuri urusan kami.
Bahkan tidak jarang  ibu mertua saya memasakkan makanan kesukaan saya Kemudian kami pindah kerumah orang tua saya dan. ibu mertua saya selalu mengirimkan masakan  buat kami berdua. Saya manja pada ibu mertua saya.Â
Kemudian setelah  hasil kerja keras membuahkan hasil dan sudah mengelola perusahaan sendiri. Saya tidak pernah melupakan kasih sayang ibu mertua terhadap diri saya Setiap ada kesempatan saya mengunjungi ibu mertua dan setiap bulan tidak pernah lupa menyampaikan sesuatu  untuk ibu mertua. Sedangkan kepada ibu saya suami yang memberikannya. Jadi kami tidak ada sembunyi sembunyi memberi kepada orang tua.Â
Maka Ibu mertua  semakin sayang pada saya begitu juga saya sangat mencintai ibu mertua saya. Kami sering mendengarkan kisah tentang anak memberi uang pada ibunya tidak diketahui isterinya, jadi sembunyi sembunyi. Demikian pula sang isteri memberi uang pada ibunya sendiri sembunyi sembunyi dari suami sehingga terjadi petengkaran.  Karena itu kami berdua tidak ingin hal ini terjadi dalam hidup kami.Â
Giliran Saya yang  punya Menantu
Setelah putra kami dewasa dan menikah sebelum memiliki rumah sendiri untuk sementara kami tinggal serumah Saya yang jadi mertua sekarang. Belajar dari sikap mertua yang sangat menyayangi saya, maka saya berusaha sebaik mungkin kepada menantu saya yang saya anggap anak sendiri. Bila ada yang  salah saya sampaikan dengan baik itu Dan saya berusaha menyayangi menantu seperti anak sendiriÂ
Menantu cucu
Kemudian setelah cucu dewasa dan menikah kami dapat mantu cucu yang mana kami perlakukan seperti cucu kami sendiri. Oleh sebab itu mantu cucu kami manja pada kami berdua.
Kami sering makan bersama dengan anak mantu ,cucu dan cucu mantu .terakir karena sudah punya cicit kami selalu bersama dengan cicit bila ada acara makan bersama  .
Kesimpulan:
Prinsipnya, bila sama sama saling bertenggang rasa, maka sama sekali tidak ada masalah dengan hubungan diri kita sebagai ibu mertua  Yang penting jangan sampai bersikap seperti Ibu Kost terhadap menantu Hindari sikap nyinyir karena merasa diri tahu segalanyaÂ
Sehingga dengan demikian kita tidak hanya disayangi anak tetapi juga disayangi oleh menantu .Hal ini sekaligus menghadirkan kegembiraan dan Kenyamanan dalam rumah tangga.Â
Kami bersyukur hingga saat ini setiap kali ada acara makan bersama, kami berdua selalu diundang. Bahkan ulang tahun saya, menantu yang mempersiapkan semuanya. Dengan menempatkan "family is the first " dalam hidup ,maka kita akan mampu menempatkan diri ,baik sebagai menantu dan kelak dalam posisi sebagai seorang mertua.
2 Agustus 2021 .
Salam saya ,'
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H