Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 133)

23 Juli 2021   04:51 Diperbarui: 23 Juli 2021   07:18 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbelanja ditoko roti(dok pribadi)

Saya jadi tahu sekarang kenapa di club club ada minuman gratis tapi kebanyakan dari anggota lebih suka membeli dari ambil yang gratis.

Kesimpulan:
Sejak masih kecil ,kita selalu mendengarkan kalimat  :" Bila ada yang gratis mengapa harus beli ?" Karena itu bila ada yang membagikan secara gratis, maka panjang antrian untuk mendapatkannya . Tidak jarang yang antri termasuk orang berduit . 

Minggu lalu kami dikasih voucher untuk dapatkan masing masing 1 box ice cream, ternyata tidak ada antrian panjang disana .Padahal harganya lumayan.  Seperti kata peribahasa:" Lain lubuk lain ikannya" Begitu pula dengan cara berpikir antara kita sebagai orang Indonesia dan orang Australia .

Prinsip mereka :" Biarlah yang tak mampu yang mengambil gratis " Jadi bukan masalah roti gratis, tapi sudut pandang atau filosofi hidup yang mungkin berbeda . Sejak saat itu kami juga tidak mau mengambil roti gratis,karena kalau untuk beli roti atau makanan lainnya,  kami masih punya cukup uang . Bahkan kami juga ikut dalam berbagai kegiatan sosial  sesuai kemampuan kami. 

Kami jadikan peristiwa kecil tersebut sebuah pelajaran berharga dalam memaknai arti sebuah kehidupan .

23 Juli 2021.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun