Mereka mencoba ternyata berhasil."Thank You Effendi "kata mereka pada suami. Ternyata tidak dalam semua hal orang Australia lebih pintar dari kita  Buktinya suami mengajar mereka bagaimana mematahkan kayu tanpa menciderai lutut.
Menikmati Kentang dan Daging Bakar
Setelah api menyala ,maka dimanfaatkan untuk memasak makan malam serta sekaligus menghangatkan tubuhÂ
Menikmati kentang dan daging bakar dalam udara dingin sungguh nikmat rasanya  . Ada  kopi hangat yang melengkapi kenikmatan santap malam ,sungguh menghadirkan rasa syukur yang tak terhingga.Â
Karena Toilet tidak ada dan kalau mau buang air besar harus kepedalaman dengan membawa skop untuk menggali tanah dan ditimbun kembali setelah selesai.
Malam harinya saya sakit perut dan perlu BAB Â Karena sudah diberitahu tidak diperkenankan buang air besar dipinggir sungai, harus kepedalaman,maka saya minta ditemani suami untuk kepedalaman .
Suami mengajak saya kepedalaman kira kira 200 meter dari kemah kami dan mengali lubang sedalam 60 cm . Usai bab rasanya lega banget  . Tapi kasihan suami harus kerja menimbun kembali .Â
Bayangkan dimusim dingin pada tengah malam harus mengali tanah dalam suhu udara dingin membeku. Saya sungguh berterima kasih kepada suami yang melakukan semuanya demi untuk saya.Â
KesImpulan:
Sesuatu yang kita tahu akan bermanfaat bila bisa dibagikan keorang lain seperti mematahkan kayu dengan memukul ke batu besar tidak membuang tenaga  walaupun tampaknya merupakan hal yang sepele  ternyata menyebabkan hubungan kami semakin akrab.Â