Queen Victoria Market
Memanfaatkan waktu kami  berlibur di Melbourne adalah ikut "city tour" dengan memanfaatkan tram yakni kereta listrik  yang merupakan fasilitas umum. Tram ini disediakan untuk  menjadi transportasi publik. Kesempatan yang berharga ini tidak kami lewati. Saat kami berdua melangkah naik ke tram tampak kursi sudah terisi penuh. Tapi kami tetap melangkah masukÂ
Begitu kami naik ada saja yang berdiri memberikan tempat duduk untuk kami. Sudah mendarah daging bagi orang orang disini  bagi  yang muda muda memberikan kursi kepada  yang tua tua. Dengan demikian kami menggelilingi kota dengan gratis.Â
Jumpa Kompasianer Ahmad SyamÂ
Pertemuan Tak Terduga
Kami masuk ke salah satu kios yang menjual  ballpen dan mainan kunci berupa gunting kuku. Setelah saya lihat kemungkinan untuk dijadikan oleh oleh, saya mencari boss yang bisa saya tawar harga souvenir tersebut.
Ternyata sang boss adalah mas Ahmad Syam salah seorang kompasianer yang cukup terkenal karena tulisan nya ada beberapa merupakan Headline. Ternyata mas Syam adalah pemilik toko tersebut. Dan rencana mau tawar menawar batal karena yakin mas Syam sudah memberikan harga murah.Â
Disebabkan banyak pembeli yang ingin berbelanja souvenir, maka kami pamitan Oleh mas Syam saya diberi oleh oleh tas untuk membawa souvenir yang kami beli. Menurut mas Syam akhir akhir ini dia sibuk oleh sebab itu jarang menulis. Pertemuan singkat ini kami akhiri dengan suami berfoto bersam mas Syam.