Saya teringat ketika mengunjungi Melbourne yaitu ibu kota Victoria. Melbourne ini merupakan kota kedua terbesar di Australia. Melbourne mempunyai penduduk hampir 4 juta jiwa.Melbourne mempunyai motto tersendiri yakni : "Vires acquirit eundo" yang berarti "Kita bertambah kuat sejalan dengan kemajuan kita"
Dengan Teluk ;” Port Philip Bay” yang membuat Melbourne lebih semarak dimalam hari dengan lampu lampu yang beraneka warna memantulkan cahaya di permukaan teluk yang luas ini.
Disetiap kota besar di Australia mempunyai China Town seperti di Sydney ,demikian juga dengan Melbourne .Disini China Town memiliki bangunan tersendiri dan juga makanannya yang khas.
Kami bermalam di Citadines, yaitu lokasi tepat dijantung China Town.Sehingga kami bisa menelusuri jalan Bourke Street dan persimpangan Russel Street dengan berjalan kaki .Daerah disini dapat dikatakan sebagai "Glodok " dari kota ini.
Minuman gratis
Setiap orang China memiliki cara dan gaya tersendiri dalam prinsip dagang yang memang aneh tapi memiliki kekuatan daya tarik yang dahsyat .Tidak pernah diajarkan disekolah manapun untuk membiarkan tamu minum gratis. Maka di China Town ini semua minuman Teh atau kopi gratis.Setiap penggunjung sesudah minum teh atau kopi tak mungkin akan pulang saja.Mereka tentu akan memesan makanan yang lainnya . Itulah "jebakan bisnis "yang dipasang pemilik restoran yang rata rata masih muda belia tersebut.
Kami memesan ikan segar dari aquarium ,serta kerang dan sayur sayuran. Menikmati santap malam dalam suasana romantis berduaan sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Maunya kemesraan ini janganlah cepat berlalu ,tapi kami juga harus tahu bertenggang rasa.
Setelah siap santap kamipun keluar karena masih banyak orang yang antri di pintu restoran
Jembatan Eksatis ini ramai dikunjungi waisatawan diwaktu malam karena ada lampu lampu yang menambah semaraknya jembatan .
Melbourne kota kedua terbesar di Australia ini sangat ramai dikunjungi wisatawan dan juga merupakan kota bisnis yang kedua di Australia.
Mendapatkan kesempatan untuk menikmati perjalanan ini ,serta makan malam disalah satu restoran elite ,sungguh membuat saya serasa bermimpi. Jadi ingat saat hidup kami morat marit ,jangankan menikmati makan malam di restoran mewah bahkan untuk sebungkus nasi ramas saja terkadang harus utang. Membayangkan semuanya ini semakin melambungkan rasa syukur kami kepada Tuhan
4 Juni 2021.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H