Menyambung Kisah Paskah
Perayaan paskah bukan hanya buat anak anak saja,tapi demikian  juga dengan umat yang dewasa. Mulai dari hari Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu dan Minggu Paskah.
Terlihat di "Our Lady of the Mission" yang berlokasi di daerah Albion, yang masih  wilayah Joondalup, kota kecamatan di Australia Barat .Persiapan untuk perayaan paskah sudah tanpak semenjak seminggu sebelumnya.
Hari hari minggu lain sepi hanya kebanyakan orang tua tua dan anak anak kecil  saja yang ke gereja. Kaum muda hanya beberapa orang saja .
Untuk persiapan Paskah dimulai dengan pengumpulan dana untuk membantu orang yang tidak mampu. Mereka ini terdiri dari eks penggungsi atau imigran. Sejak sebulan yang lalu sudah dibagikan amplop pada pengunjung misa dimana mereka memberi sumbangan.
Dan setiap uang sumbangan yang masuk serta pengeluarannya di catat dan ditempatkan di dinding gereja. Jumlah sumbangan pada setiap Paskah mencapai ribuan dollar.
Semua hasil tidak dipegang Pastor tetapi panitia .Yang diketuai oleh pemberi sumbangan terbanyak.Â
Juga diadakan parsel Paskah dengan seluruh keuntungan untuk disumbangkan kepada orang yang tidak mampu.Â
Parsel Untuk Orang Tak Mampu
Dalam hal bagi bagi parsel ada perbedaan yang mencolok antara di negeri kita dan disini  Kalau di negeri kita, biasanya parcel untuk orang penting atau pejabat, disini justru sebaliknyaÂ
Pejabat dilarang keras menerima parsel Bahkan menurut teman kami yang kebetulan seorang Pejabat bahwa  menerima sebungkus coklat saja harus dilaporkan agar tidak  dianggap menerima suap. Jadi parsel adalah untuk orang miskin atau antara teman saja boleh.
Kesimpulan:
Walaupun menurut data secara umum penduduk Australia yang  beragama Katolik atau Kristen merupakan yang terbanyak, yakni sekitar 75 persen.
Tetapi kalau dilihat pada hari Minggu hanya orang orang lanjut usia saja yang ke Gereja Sedangkan kaum muda hanya ramai ke gereja pada hari Raya Natal dan Paskah Gereja penuh sesak.
Dalam hal beribadah  kita bersyukur di  negeri kita setiap minggu Gereja dan Jumat mesjid penuh sesak oleh Umatnya. Hal ini merupakan salah satu kelebihan dari negara kita.Â
Tapi dalam hal bagi bagi parcel untuk orang kurang mampu, mungkin kita perlu mencontoh tradisi disini. Filosofi mereka adalah "Giving is giving " ,memberi adalah memberi.Tanpa berharap apapun .
28 Mei 2021.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H