Berfoto bersama Cucu dan cucu mantu didepan Bell Tower(dok pribadi
Elisabeth Quay
Seperti kata peribahasa:" Berburu ke Padang datar ,dapat rusa belang  kaki . Berguru kepalang ajar ,bagaikan bunga kembang tak jadi "Â
Hidup adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir. Karena itu setiap kali ada kesempatan  selalu kami manfaatkan untuk belajar mengenal daerah dimana kami tinggal. Dimana lokasi Bus Stop dan  nomor bus yang harus kami tumpangi serta Stasiun Kereta Api .
Begitu juga dalam upaya mengenal destinasi wisata  Salah satunya adalah berkunjung ke Elizabeth Quay yang lokasinya tak jauh dari Stasiun kereta api  di  Esplanade  ada Bell Tower square ,yang ditempuh dengan kereta api 3 menit .Pusat rekreasi di Perth dan merupakan objek wisata dari wisatawan lokal dan mancanegara. Setelah direnovasi tampil wajah baru Elisabeth Quay dengan beragam fasilitas.Disini juga tempat berlabuhnya Ferry dari berbagai jurusan.Â
Dan tak kalah menariknya ada restoran terapung dimana khusus untuk acara pernikahan dengan biaya yang aduhai.
Dari Stasiun kereta api  Esplanade  menuju lokasi cukup menyeberangi jalan saja ,maka sampailah kita kelokasi Elisabeth Quay ini.
Ajakan makan malamÂ
Suatu sore cucu pertama kami yang bernama Kevin  dengan isterinya Astrid,  mengajak kami untuk makan malam diluar. Tentu saja  kami terima dengan  senang hati Jam 4 sore kami sudah berangkat dari rumah menuju restoran dimana kami melalui Elisabeth Quay . Karena masih sore restoran belum buka ,maka kami mampir dulu di Elisabeth Quay .
Kalau kita mempunyai jam Gadang di Bukittinggi,menara Pissa di Italia,Menara  Eiffel Tower di Perancis,di Perth Bell Tower yang berlokasi di Barrak Square ,dipinggiran Swan River.Â
Air Mancur
Air mancur disekitar bell tower menambah indahnya pandangan mata kita. Dan terlihat ferry yang ditambat dengan latar belakang Swan River.Kami melintas diatas fly over atau jembatan gantung yang melintas diatas air.Angin berembus sangat kuat membuat kita menggigil kedinginan .
Kesimpulan:
Sesungguhnya kita juga punya Pantai Mutiara Kapuk di Jakarta, yang mungkin dapat dikelolah agar dapat dinikmati khalayak ramai. Serta sekaligus dapat menjadi salah satu destinasi wisata.Â
Kami bersyukur sudah bisa mengunjungi berbagai keindahan di dunia yang mungkin tidak banyak orang bisa mengunjunginya Mengisi waktu luang dengan mengunjungi berbagai lokasi wisata, sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami berdua.Â
Semoga siapa saja yang membaca tulisan ini suatu waktu bisa mendapatkan kesempatan untuk menikmati perjalanan ke Australia. Kami tunggu kedatangannyaÂ
18 Mei 2021.
Salam saya,
Roselina
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI