Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 86)

13 Mei 2021   03:58 Diperbarui: 13 Mei 2021   04:47 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pabrik Cokelat di Magareth River

Pada bulan Maret 2015 tepatnya pada tanggal 27 kami sekeluarga Menuju Magareth River ,karena cucu kami Kevin Effendi  akan merayakan Pesta Pernikahannya  Kebetulan lokasinya  berada didaerah yang berdekatan dengan Magareth River.

Pesta akan dimulai jam 18.00 p.m.  sedangkan hari baru pukul 15.00 pm. Putra kami mengajak untuk singgah di pabrik cokelat yang tidak terlalu jauh dari tempat acara,yaitu di Magareth River.

berfoto didepan pabrik coklat(dok pribadi)
berfoto didepan pabrik coklat(dok pribadi)
Gratis untuk dicoba 

Begitu masuk Toko cokelat didepan sekali tampak  ada tiga bascom berisi penuh dengan coklat yang aneka warna Ada yang berwarna coklat tua,coklat muda dan cokelat putih. Ketiga baskom ini boleh diambil cokelat tanpa bayar.

Walaupun berkali kali mengambil tidak mengapa asal dimakan disitu. Sangat berbeda dengan pabrik cokelat dinegeri lain seperti di Italy ,di Eropa dan Singapure, kita diberi ala kadarnya coklat hanya untuk dicoba. Mencoba cokelat ini untuk menentukan pilihan yang mana kita sukai bisa dipesan pada karyawan disitu.

coklat dengan berbagai rasa(dok pribadi)
coklat dengan berbagai rasa(dok pribadi)
Bentuk dan Rasa

Bentuknya aneka macam,ada yang berbentuk kelinci,ada berbentuk Koala dan sebagainya.Begitu juga rasanya ada cokelat yang dikombinasikan dengan kacang, ada juga dengan mente ,jadi rasanya berbeda beda.Ada juga cokelat yang berbentuk cairan..Kami dibelikan cokelat dengan campuran mente oleh putra kami.

aneka bentuk coklat(dok pribadi)
aneka bentuk coklat(dok pribadi)
Pabrik Anggur

Pabrik cokelat ini terletak di area kebun anggur . Oleh karena itu disamping memproduksi coklat pabrik juga memproduksi anggur. Terlebih lagi ada kombinasi antara cokelat dan anggur yang enak rasanya dengan kadar alkohol yang rendah sekali.Karena sudah sore pabrik anggur sudah tutup ,kami hanya menyaksikan alat alat pabrik saja.Putri kami membeli anggur untuk oleh oleh dibawa pulang ke NSW.

Di Australia pada umumnya orang minum wine dalam setiap acara makan bersama ,khususnya di musim dingin .

Kombinasi anggur dan coklat (dok pribadi)
Kombinasi anggur dan coklat (dok pribadi)
Ice  Cream

Disini kita bisa membeli Ice Cream yang diaduk dengan cokelat.Pengunjung bisa menyaksikan cara membuatnya mulai dari cacao sampai menjadi cokelat ,hanya dibatasi kaca untuk menjaga kebersihannya.

Meski kami sudah lama tinggal di Australia,tetapi untuk menyaksikan pembuatan cokelat baru kali ini kami saksikan. Alangkah senangnya kami dapat menyaksikan  pembuatan coklat secara langsung 

Alat alat pembuatan coklat dibalik kaca(dok pribadi)
Alat alat pembuatan coklat dibalik kaca(dok pribadi)
Kesimpulan :

Kalau sekedar mau makan cokelat tentu tidak perlu kita membuang waktu untuk berkunjung ke pabriknya .Cukup kesalah satu toko atau Cafe ,kita sudah dapat membelinya 

Tapi dengan menyaksikan secara langsung proses pembuatannya kita mendapatkan kesempatan untuk memperluas wawasan kita 

Hal ini menghadirkan kegembiraan sekaligus rasa  syukur dapat menyaksikan cara pembuatan cokelat di Magareth River.

Siapa tahu suatu waktu teman teman ada yang sempat berkunjung ke Australia  ,akan kami ajak ke pabrik coklat ini dan sekaligus menikmati cokelat made in Australia. 

Catatan: Kami berdua menyampaikan ucapan "Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri mohon maaf lahir batin " kepada semua teman2 yang merayakan "

13 Mei 2021.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun