Fremantle
Fremantle merupakan kota yang  berjarak 19 km dari Barat Daya pusat bisnis Perth. Tapi karena kami tinggal di North Perth maka untuk sampai kesana memerlukan waktu 2 jam berkendaraan dari tempat tinggal kami Syukurlah suami hobi menyetir kendaraan sehingga jarak jauh sama sekali bukan masalah bagi kami untuk berpergianÂ
Ada beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi. Sebagai seorang wanita mengunjungi pusat pembelajaan tentu saja wajib hukumnya hehehe.
Dan selain itu mencoba menikmati makanan disini tentu tak kurang pentingnya. Karena tidak mungkin dapat menikmati perjalanan dengan perut keroncongan
Yang unik adalah wisata ke penjara. Jadi kita yang tidak pernah masuk penjara karena tidak pernah melakukan tindak kejahatan ,dapat menyaksikan bagaimana hidup dalam penjara.
Sesampai di Fremantle menuju Market yang terletak tidak jauh dari tempat pakir kendaraan. Ada  prasasti yang tertulis didinding gedung Market bahwa bangunan ini didirikan pada tahun 1897 tapi tetap kokoh.
Walaupun sudah menjadi Heritage, dalam ruangan Market banyak terdapat souvenir ,misalnya angklung dari Indonesia dan beragam barang dari Asia lainnya.Semua toko toko dan restoran berupa bangunan asli yang ditata sesuai fungsinya.Â
Di Fremantle terdapat penjara yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.Dipenjara ini ditahan tahanan orang asing,tahanan perang dan juga tahanan lokal seperti di Nusa Kambangan di Indonesia.
Pelabuhan Di Western Australia
Fremantle juga merupakan pelabuhan di Western Australia yang banyak disinggahi kapal kapal dari berbagai negara .Funiture dari Indonesia,pakaian dari china dan lainnya. Kalau barang barang tersebut sampai harus segera diambil karena bila tidak akan ditempatkan dalam gudang dengan sewa 500 dolar perharinya.
Kesimpulan:
Kepiting putih tidak terdapat di Indonesia,tapi harganya selangit tidak mesti dicoba rasanya.
Kami bersyukur perjalanan hidup yang membuat kami memahami nilai hidup dan semakin bertambah wawasan kami atas arti sebenarnya hidup ini.Â
Hidup dinegeri orang biarpun pepatah mengatakan "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung" tidak semua bisa diterapkan dengan semata mata.Karena gaya hiduplah yang menyebabkan kehidupan dinegeri orang jadi mahal.Â
Gaya orang Barat pagi minum kopi dan breakfast di kafe menghabiskan sekian puluh dolar per orang,siang dan malam makan direstoran sehari mau habis berdua 150 dolar.Kalau kita masak sendiri sekeluarga paling banyak sehari 30 dolar sudah memadai
Kami bergaul dan bersahabat dengan berbagai suku bangsa yang hidup di Australia  ,tapi kami tetap dengan gaya hidup sebagai orang Indonesia.  Kami bersyukur sudah melewati belasan tahun  hidup di negeri orang dengan penuh kebahagiaan. Tapi kami sudah rindu Kampung Halaman.Â
29 April 2021.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H