Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 69)

21 April 2021   04:01 Diperbarui: 21 April 2021   07:38 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto disala satu lokasi Araluen(dok pribadi)

Araluen Botanic Park

Di Perth ada satu taman Botanic Park yang bernama Araluen Botanic Park. Sering dikunjungi wisatawan baik dari lokal maupun Mancanegara.

Perbedaan musim di Australia dan Eropa adalah berlawanan karena Australia terletak di Bumi bagian Selatan dari Catulistiwa sedangkan Eropa dibagian Utara. Karena itu sewaktu bulan September, Oktober  dan Nopember di Eropa musim Gugur malahan di Australia musim Semi.

Bunga bunga bermekaran di taman taman dan bunga liar tidak ketinggalan. Demikian juga bunga bunga di Aruluen botanic Park dan bunga bunga di Kings Park.

Petunjuk arah (dok pribadi)
Petunjuk arah (dok pribadi)
Mengunjungi Araluen Botanic Park

Perjalanan menuju ke Araluen Botanic Park memerlukan waktu lebih kurang 1 jam lamanya berkendaraan dengan mobil. Seperti biasa ,suami yang mengemudikan kendaraan. Sepanjang jalan kami asyik bercerita atau menyanyi bersama. Sehingga perjalanan jauh pun sama sekali tidak membosankan. 

Sesampai di Araluen sudah banyak mobil antri mau masuk kedalam taman. Kami ikut antri juga ketika sampai gilirannya diberi discount karena mempunyai kartu senior dan pensiun jadi hanya membayar berikut kendaraan 24 dolar saja. Langsung masuk mencari tempat untuk pakir.

Petunjuk arah (dok pribadi)
Petunjuk arah (dok pribadi)
Kami mengelilingi Araluen dengan naik Trem  mini yang berada di Taman dengan membayar untuk senior 3 dolar per orang.

Trem  ini dikemudikan oleh seorang pria yang sekaligus merangkap sebagai Guide menerangkan situasi di Araluen kepada penumpang dengan menggunakan alat pengeras suara.

Menurut Guide  kami, Araluen berasal dari bahasa Aborigin yang berarti "Singing River" dan "Fresh Lily". Araluen dibangun untuk peringatan pahlawan mereka yang telah gugur diberbagai petempuran diberbagai  negara.

berfoto diarena bunga Tulip aneka warna (dok pribadi)
berfoto diarena bunga Tulip aneka warna (dok pribadi)
Bunga Tulip

Kalau dulu mau melihat bunga Tulip kita harus ke Negeri Belanda karena bunga Tulip hanya terdapat di Negeri Belanda, sekarang tidak lagi.

Di sepanjang jalan kami melihat banyak sekali bunga Tulip beraneka warna yang sangat indah mekar besamaan dengan bunga bunga lain disini. Ada bunga Chrysantemun dan bunga lily juga bunga bakung menghiasi taman menambah semaraknya taman Araluen ini.

Didukung oleh udara yang sejuk perjalanan mengelilingi taman bunga Araluen ini sungguh sangat menyenangkan hati apalagi setiap kali berpapasan dengan para pengunjung kami saling menyapa. Hal ini semakin melengkapi kebahagiaan kami .

Sekeliling bunga Tulip dan aneka bunga lain di Araluen (dok pribadi)
Sekeliling bunga Tulip dan aneka bunga lain di Araluen (dok pribadi)
Kesimpulan:
Menyaksikan aneka ragam bunga bunga di Alaruen Botanic Garden ini sungguh menghadirkan  rasa syukur yang mendalam bagi kami berdua. 

Merasa betapa bahagianya kami bisa  mendapatkan kesempatan menikmatinya disini tanpa harus ke Belanda. Semuanya ini dapat kami nikmati ,setelah kerja keras selama puluhan tahun. Kini saatnya kami menuai apa yang kami tabur .

Kami juga sangat gembira mendapatkan informasi bahwa bulan Oktober Indonesia akan tampil di Botanic Garden ini dengan thema Wonderful Indonesia. Karena setiap kali ada kegiatan dari Komunitas orang Indonesia  kami pasti akan hadir.

Kapan teman teman berkesempatan untuk berkunjung, jangan lupa kabarkan, agar kami jemput dan ajak jalan jalan 

21 April 2021.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun