Masih di Uluru
Ketika berada di Uluru kami juga diajak untuk ikut tour bersama dengan mengendarai  unta. Kami boleh memilih  naik unta masing masing seekor unta atau satu untuk berdua.Â
Kami memilih satu unta buat kami berdua, karena lebih asyik rasanya menikmati perjalanan bersama dengan suami tercinta, ketimbang naik sendirian. Ternyata masing masing unta punya nama Nama unta yang kami  kendarai  "Pissa".
Oya ,untuk dapat tiba dilokasi ini kami dijemput oleh seorang wanita  muda di hotel  tempat kami menginap pada jam 4 dini hari Gadis ini memperkenalkan namanya  Lisa merangkap pemandu rombongan unta tersebut.
Menuju Uluru dengan UntaÂ
Begitu ada aba aba dari  Pawangnya maka unta unta ini bertekuk lutut semuanya sehingga setiap orang bisa naik kepunggungnya. Unta tidak seperti kuda yang kadang kadang binal Unta senang diusap usap kepalanya seperti kucing.Â
Setelah semua naik dipunggung unta,maka barisanpun mulai menuju Uluru
Setibanya ditempat tujuan seluruh rombongan berhenti untuk  menyaksikan terbitnya matahari.Â
Sungguh indah permandangan dimana matahari terbit terlihat disela sela uluru tak dapat saya lukiskan dengan kata kata. Momentum seperti ini sungguh melambungkan rasa syukur kepada Tuhan. Betapa indah  mahakarya Sang Maha Pencipta.Â
Tanpa terasa tiba waktunya kami kembali ketempat semula karena sudah lebih dari 2 jam kami berada diatas unta
Sekembalinya Ditempat KeberangkatanÂ
Pemandu wisata  menyebutkan nama setiap unta dengan lembut maka unta tersebut merunduk dan berbaring sehingga kami bisa turun dengan selamat dari punggung unta.Â
Sewaktu kami berdua berkunjung ke  Mesir karena kondisi keamanan tidak meyakinkan, maka kami batal naik unta.
Karena itu betapa bersyukurnya kami bisa menaiki unta dan helikopter di Uluru untuk menyaksikan matahari terbit Dan dalam kesempatan ini kami juga dapat menyaksikan Uluru dari tempat ketinggalan  Inilah pengalaman pertama sepanjang perjalanan hidup kami.Â
Kami bersyukur sudah dapat mengunjungi Uluru yang  belakangan dinyatakan tertutup dan dikembalikan ketangan suku  Aborigin. .Mereka ingin mengembalikan fungsi Uluru sebagai Tanah  Suci mereka.Â
Kunjungan ke Uluru meninggalkan kenangan indah bagi kami berdua.Â
19 April 2021.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H