Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 67)

19 April 2021   04:06 Diperbarui: 19 April 2021   04:59 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menaiki unta menuju Uluru(dok pribadi)

Masih di Uluru

Ketika berada di Uluru kami juga diajak untuk ikut tour bersama dengan mengendarai  unta. Kami boleh memilih  naik unta masing masing seekor unta atau satu untuk berdua. 

Kami memilih satu unta buat kami berdua, karena lebih asyik rasanya menikmati perjalanan bersama dengan suami tercinta, ketimbang naik sendirian. Ternyata masing masing unta punya nama Nama unta yang kami  kendarai  "Pissa".

Oya ,untuk dapat tiba dilokasi ini kami dijemput oleh seorang wanita  muda di hotel  tempat kami menginap pada jam 4 dini hari Gadis ini memperkenalkan namanya  Lisa merangkap pemandu rombongan unta tersebut.

Menuju Uluru dengan Unta 

Rombongan menuju Uluru (dok pribadi)
Rombongan menuju Uluru (dok pribadi)

Begitu ada aba aba dari  Pawangnya maka unta unta ini bertekuk lutut semuanya sehingga setiap orang bisa naik kepunggungnya. Unta tidak seperti kuda yang kadang kadang binal Unta senang diusap usap kepalanya seperti kucing. 

Setelah semua naik dipunggung unta,maka barisanpun mulai menuju Uluru

Setibanya ditempat tujuan seluruh rombongan berhenti untuk  menyaksikan terbitnya matahari. 

Sungguh indah permandangan dimana matahari terbit terlihat disela sela uluru tak dapat saya lukiskan dengan kata kata. Momentum seperti ini sungguh melambungkan rasa syukur kepada Tuhan. Betapa indah  mahakarya Sang Maha Pencipta. 

Tanpa terasa tiba waktunya kami kembali ketempat semula karena sudah lebih dari 2 jam kami berada diatas unta

Sekembalinya Ditempat Keberangkatan 

Pemandu wisata  menyebutkan nama setiap unta dengan lembut maka unta tersebut merunduk dan berbaring sehingga kami bisa turun dengan selamat dari punggung unta. 

Rombonan unta menyusuri Matahari terbit didini hari (dok pribadi)
Rombonan unta menyusuri Matahari terbit didini hari (dok pribadi)
Helikopter

ketika naik ke helikopter berfoto dengan pilot (dok pribadi)
ketika naik ke helikopter berfoto dengan pilot (dok pribadi)
Keesokan harinya kami megikuti tour dengan helikopter, dimana setiap orang membayar 350 dolar dengan berat badan tidak melebihi 80 kg karena bila lebih dia harus membayar 2x lipat.

Pemandangan Uluru dari Helikopter (dok pribadi)
Pemandangan Uluru dari Helikopter (dok pribadi)
Berfoto didepan Helikopter sebelum berangkat(dok pribadi)
Berfoto didepan Helikopter sebelum berangkat(dok pribadi)

Uluru dari kejauhan diatas Helikopter (dok pribadi)
Uluru dari kejauhan diatas Helikopter (dok pribadi)
Pilot membawa kami mengelilingi uluru. Sambil menerangkan tentang Uluru yang dianggap keramat oleh orang Aborigin.

Uluru dilihat dari atas Helikopter(dok pribadi)
Uluru dilihat dari atas Helikopter(dok pribadi)
Kesimpulan:

Sewaktu kami berdua berkunjung ke  Mesir karena kondisi keamanan tidak meyakinkan, maka kami batal naik unta.

Karena itu betapa bersyukurnya kami bisa menaiki unta dan helikopter di Uluru untuk menyaksikan matahari terbit Dan dalam kesempatan ini kami juga dapat menyaksikan Uluru dari tempat ketinggalan  Inilah pengalaman pertama sepanjang perjalanan hidup kami. 

Kami bersyukur sudah dapat mengunjungi Uluru yang  belakangan dinyatakan tertutup dan dikembalikan ketangan suku   Aborigin. .Mereka ingin mengembalikan fungsi Uluru sebagai Tanah  Suci mereka. 

Kunjungan ke Uluru meninggalkan kenangan indah bagi kami berdua. 

19 April 2021.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun