Hari terakhir di negeri Belanda.
Pada hari terakhir kami berada di Negeri Belanda om Ronald berkata :"Lin ,kita  akan bertemu dengan Tinneke anak Oma Fin"
Saya sudah lama sekali tidak pernah ketemu dengan Tinneke  semenjak tahun 1962 ketika kami (saya dan nenek ke Jakarta dan menginap dirumah Oma Fin.) Oma Fin adalah sepupu  nenek saya yang tinggal di Kemayoran Baru dengan suaminya .
Ketika kami ke Jakarta tahun 1962 kami menginap dirumah mereka dan saya tiap hari bermain bersama Tinneke yang terpaut usia 9 tahun dibawah saya.Kami tiap pagi berenang dikolam renang di Kemayoran Baru.
56 Tahun Berpisah Baru Bertemu Lagi
Alangkah gembiranya saya yang sudah sejak sekian tahun tidak pernah jumpa sekarang bisa ketemu kembali di negeri Belanda yaitu semenjak lebih dari 56 tahun yang lalu.Tinneke tiba bersama suami Theo  dan kedua adiknya Lina dan Rina. Dapat dibayangkan betapa gembira hati kami bisa bertemu lagi. Apalagi mendapatkan sambutan hangat dari mereka semuanyaÂ
Kami berbicara panjang lebar dalam bahasa Indonesia yang tidak dimengerti Theo (Belanda) karena Theo hanya bisa mengucapkan beberapa kata seperti selamat pagi,siang dan malam,terima kasih ,sampai jumpa lagi.hanya itu Karena itu Tinneke  bertindak sebagai Penerjemah antara kami. Walaupun demikian karena kami berbicara dari hati ke hati, hal tersebut sama sekali tidak mengurangi kegembiraan hati.Â
Kami bercerita panjang lebar dan Tinneke sangat menyayangkan kami keesokan harinya akan kembali ke Australia,sehingga tidak bisa diajak kemana mana. Rasanya waktu terlalu singkat bagi kami untuk melepas kangen. Â Karena itu mereka berharap kami berdua akan datang lagi dilain kesempatan.Â
Kesimpulan:
Bertemu dengan saudara yang sekaligus merupakan sahabat baik ,setelah 56 tahun tidak ketemu merupakan suatu anugrah yang tak ternilai bagi kami,yang kami syukuri dengan sepenuh hatiÂ