Kini kita beralih ke Italia Utara  dan menuju ke  propinsi Trieste ,dimana terdapat Gua yang terbesar serta sekaligus  yang terindah di Italia.Gua Grotta Gigante ini terletak diwilayah  Sgonico,Italia bagian utara.Â
Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, artikel ini ditulis berdasarkan daya ingat semata-mata karena pada waktu itu lupa mengabadikan lewat catatan harian.
Gua  terbesar di Italia ini lebarnya sekitar  seratus meter lebih dengan kedalaman hampir seratus meter.
Untuk mencapai Gua ini harus menelusuri jalan kampung bila tiba di lokasi harus pakir kendaraaan sedikit jauh dari Gua dan dari tempat parkir berjalan kaki menuju gua tersebut. Lumayan sebagai olahragaÂ
Setiap rombongan didampingi  oleh  seorang guide,yang akan menerangkan segala sesuatu keadaan gua Karena setiap kelompok terdiri dari beberapa orang yang menuruni gua ada lampu yang cukup banyak dinyalakan.Â
Walaupun demikian pemandangan seperti berlarut .Samar samar karena kedalam Gua menjadi lembab Dalamnya banyak terdapat stalagmit , stalaktik yakni batuan yang seakan tumbuh dari dasar Gua dan langit langit Gua disepanjang gua yang menyerap cahaya lampu lampu tersebut.
Rombongan kami terdiri dari anak anak  dan kaum muda serta orang tua  Sehingga guide kami Claudia berkali kali mengingatkan agar ektra hati hati sewaktu menuruni tangga menuju dasar gua. Semakin kebawah makin kurang oksigen sehingga nafas terasa  sesak Tapi kami bertekad untuk melanjutkan penurunan hingga akhirnya kami sampai didasar gua.
Pemandangan yang indah memukau
Disini pemandangan sangat indah karena stalaktik dan stalagmit yang terjadi dari air yang menetes ditambah zat kapur yang melekat disana membentuk stalaktik dan stalagmit.
Menurut Claudia yang sudah bertugas 5 tahun disini dia sangat menyukai perkerjaannya karena bisa jumpa berbagai bangsa disini,selain fasih berbahasa Inggeris dan Spanyol,Itali dia juga bisa dengan fasih mengucapkan;"Selamat pagi ,apa kabar ?" Dan:"Saya sangat senang bertemu dengan anda.
"Kemampuan berbahasa ini menyebabkan pengunjung mendapatkan nilai tambah dalam hal ini.Beberapa orang touris yang gemuk tertati tatih menelusuri Gua dengan nafas memburu.
Tidak tahu alasan yang tepat kenapa dilarang mengambil foto dengan menggunakan blits ,sehingga hasil jepretkan kami tidak memuaskan.Setelah dengan susah payah maka akhirnya kami sampai juga keatas kedunia ramai,walaupun ada yang terpeleset,lecet lecet,tapi tidak berbahaya .
Kesimpulan:
Semakin banyak berjalan semakin banyak yang ditengok dan tentu saja semakin banyak pelajaran berharga yang dapat dipetikÂ
Bersyukur kepada Tuhan atas karunia yang diberikannya kepada kami.Sungguh perjalanan ini merupakan kenangan abadi bagi kami dan tak mungkin dapat kami lupakan
Karena tidak semua orang dapat menyaksikan keindahan Gua ini,karena kondisi alamnya yang memang terjal.
Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa kami dapat merasakan suasana yang tidak mampu saya ungkapan secara detail melalui tulisan ini. Â
Sungguh mengunjungi gua ini ini bagaikan memasukki perut bumi..Meninggalkan kenangan indah disepanjang perjalanan hidup kamiÂ
12 Maret 2021.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H