Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 41)

12 Maret 2021   04:33 Diperbarui: 12 Maret 2021   05:55 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto didasar gua Grotta Gigante(dokPrfibadi)

Gua Grotta Gigante

Kini kita beralih ke Italia Utara  dan menuju ke  propinsi Trieste ,dimana terdapat Gua yang terbesar serta sekaligus  yang terindah di Italia.Gua Grotta Gigante ini terletak diwilayah  Sgonico,Italia bagian utara. 

Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, artikel ini ditulis berdasarkan daya ingat semata-mata karena pada waktu itu lupa mengabadikan lewat catatan harian.

Gua  terbesar di Italia ini lebarnya sekitar  seratus meter lebih dengan kedalaman hampir seratus meter.

Untuk mencapai Gua ini harus menelusuri jalan kampung bila tiba di lokasi harus pakir kendaraaan sedikit jauh dari Gua dan dari tempat parkir berjalan kaki menuju gua tersebut. Lumayan sebagai olahraga 

berfoto dijalan yang menuju gua (dok pribadi)
berfoto dijalan yang menuju gua (dok pribadi)
Setelah berjalan lebih kurang satu km kami sampai di pintu gersang gua serta ikut antri karena sudah banyak wisatawan yang juga berkunjung disini Setelah antri 40 menit tiba giliran kami boleh membeli karcis masuk ,karena banyaknya Touris maka dibatasi supaya terjaga kelestariannya.

Setiap rombongan didampingi  oleh  seorang guide,yang akan menerangkan segala sesuatu keadaan gua Karena setiap kelompok terdiri dari beberapa orang yang menuruni gua ada lampu yang cukup banyak dinyalakan. 

Walaupun demikian pemandangan seperti berlarut .Samar samar karena kedalam Gua menjadi lembab Dalamnya banyak terdapat stalagmit , stalaktik yakni batuan yang seakan tumbuh dari dasar Gua dan langit langit Gua disepanjang gua yang menyerap cahaya lampu lampu tersebut.

Rombongan kami terdiri dari anak anak  dan kaum muda serta orang tua  Sehingga guide kami Claudia berkali kali mengingatkan agar ektra hati hati sewaktu menuruni tangga menuju dasar gua. Semakin kebawah makin kurang oksigen sehingga nafas terasa  sesak Tapi kami bertekad untuk melanjutkan penurunan hingga akhirnya kami sampai didasar gua.

Pemandangan yang indah memukau

Disini pemandangan sangat indah karena stalaktik dan stalagmit yang terjadi dari air yang menetes ditambah zat kapur yang melekat disana membentuk stalaktik dan stalagmit.

Menurut Claudia yang sudah bertugas 5 tahun disini dia sangat menyukai perkerjaannya karena bisa jumpa berbagai bangsa disini,selain fasih berbahasa Inggeris dan Spanyol,Itali dia juga bisa dengan fasih mengucapkan;"Selamat pagi ,apa kabar ?" Dan:"Saya sangat senang bertemu dengan anda.

"Kemampuan berbahasa ini menyebabkan pengunjung mendapatkan nilai tambah dalam hal ini.Beberapa orang touris yang gemuk tertati tatih menelusuri Gua dengan nafas memburu.

Bebatuan Stalaktik dan stalagmit (dok pribadi)
Bebatuan Stalaktik dan stalagmit (dok pribadi)
Hasil Jepretan tidak memuaskan

Tidak tahu alasan yang tepat kenapa dilarang mengambil foto dengan menggunakan blits ,sehingga hasil jepretkan kami tidak memuaskan.Setelah dengan susah payah maka akhirnya kami sampai juga keatas kedunia ramai,walaupun ada yang terpeleset,lecet lecet,tapi tidak berbahaya .

Kesimpulan:

Semakin banyak berjalan semakin banyak yang ditengok dan tentu saja semakin banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik 

Bersyukur kepada Tuhan atas karunia yang diberikannya kepada kami.Sungguh perjalanan ini merupakan kenangan abadi bagi kami dan tak mungkin dapat kami lupakan

Karena tidak semua orang dapat menyaksikan keindahan Gua ini,karena kondisi alamnya yang memang terjal.

Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa kami dapat merasakan suasana yang tidak mampu saya ungkapan secara detail melalui tulisan ini.  

Sungguh mengunjungi gua ini ini bagaikan memasukki perut bumi..Meninggalkan kenangan indah disepanjang perjalanan hidup kami 

12 Maret 2021.

Salam saya,
Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun