Menuju Amerika
Selang beberapa tahun kemudian kami mendapatkan kesempatan untuk berlibur .Dan rencana kali ini adalah menyaksikan dari dekat Patung Liberty,yang selama ini hanya dapat kami tengok lewat gambar di kalender atau di film. Kata suami, karena saya sudah lulus ujian hidup sebagai seorang isteri, maka seluruh rencana perjalanan kami dipercayakan sepenuhnya kepada saya.
Begitu juga untuk urusan booking tiket suami menyerahkan seluruhnya kepada saya Walaupun demikian sebelum memutuskan untuk membayar,selalu saya sampaikan kepada suami. Untuk perjalanan ini,saya memilih menggunakan jasa penerbangan Delta Air Sebuah maskapai penerbangan milik Amerika Serikat
Kami berangkat dari Sydney menuju Amerika dengan tujuan New York.
Walaupun seluruh keuangan dipercayakan sepenuhnya kepada saya, tetapi saya selalu mencari jalan paling hemat dalam setiap perjalanan
Karena itu,sesampai di New York untuk urusan City Tour, saya membeli tiket bus:" Hop on and off New York " untuk menghemat biaya keliling New York .Jadi sepanjang hari kita bebas turun dimana saja ,selama berada dalam rute bus. Dan setelah puas ,naik kembali ke bus,hanya dengan memperlihatkan tiket ditangan.
Tidak harus bus yang sama.Yang penting bus dengan merk dinding dari perusahaan yang sama
Menuju Liberty Island
Kemudian membeli tiket Ferry untuk menuju pulau Liberty yang lokasinya berada di sungai Hudson untuk melihat Patung Liberty yaitu Patung Kemerdekaan.
Patung Liberty ini adalah patung seorang wanita yang bermahkota dan tangannya mengangkat sebuah obor yang sedang menyala melambangkan:" Freedom " atau Kemerdekaan
Walaupun Patung ini terdapat di Amerika ,namun di dalamnya tersirat lambang yang menjadi hak setiap bangsa,yakni ”Kemerdekaan”
Pertama Kali Menyaksikan Patung Liberty
Setelah berlayar lebih kurang satu jam terdengar pengumuman dari Kapten kapal bahwa kami akan segera mendarat dipulau Liberty .Kami bersiap siap untuk turun dengan antrian yang panjang dan teratur .Tidak ada saling berebutan apalagi berdesak desakan
Kami manfaatkan kebersamaan di pulau Liberty ini secara maksimal
Rasanya waktu terlalu cepat berlalu. Beda total semasa kami hidup dalam keterpurukan, dimana waktu seakan berhenti .Apakah hal ini hanyalah perasaan saya saja.? Atau mungkin orang lain juga merasakan hal yang sama? Tentu saja saya tidak mampu menjawabnya.
Kesimpulan
Menyaksikan patung Liberty yang tingginya mencapai 93 meter tersebut terbesit rasa kagum dan terpesona. Serta menghadirkan rasa syukur dalam hati kami. Sambil saling menggengam tangan kami panjatkan rasa syukur kepada Tuhan
Bagi yang mungkin baru pertama kali membaca kisah perjalanan ini.perlu saya sampaikan bahwa semuanya tidak kami dapat secara cuma cuma, melainkan setelah kerja keras selama belasan tahun.
Dan seperti yang sudah pernah saya sampaikan bahwa kisah perjalanan hidup ini saya tulis hanya berdasarkan daya ingat. Sehingga tidak ditulis secara sistematis, melainkan lebih tepat sebagai Storytelling
Terima kasih kepada teman teman semuanya yang selalu menyempatkan untuk membaca tulisan saya
27 Januari 2021.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H