Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 5)

21 Januari 2021   04:55 Diperbarui: 21 Januari 2021   05:22 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto di Negeri Belanda (dok pribadi)

Sungai sungai di Eropa bersih dan tidak tampak sepotong sampahpun  di  sungai yang mengalir dengan akhirnya yang jernih. Sungai yang tampak kurang bersih kami.temui di Amsterdam. Kebanyakkan sungai ini dikomersilkan  dengan menggunakan transportasi air seperti di Belanda  Setiap setengah jam ada boat yang disewakan keliling sungai melihat lihat pemandangan sekitar sungai dengan tiket tertentu..

Boat keliling sungai (dok pribadi)
Boat keliling sungai (dok pribadi)
Di Itali kami mengunjungi gedung gladiator yang merupakan peninggalan zaman  Romawi yang megah .Disini kami berfoto dengan para "gladiator ."yang merupakan salah satu daya tarik bagi para wisatawan mancanegara 

Berpose dengan gladiator didepan bangunan kuno/ dok.pri
Berpose dengan gladiator didepan bangunan kuno/ dok.pri
Selama perjalanan kami manfaatkan secara maksimal setiap ada kesempatan untuk mengunjungi  tempat tempat menarik. Karena kalau jauh jauh berkunjung ke negeri orang, rugi rasanya bila hanya sebatas tinggal di hotel. 

Kami mencoba mengabadikan di Negeri Belanda dengan foto berpakaian seperti terlihat digambar berikut 

Berfoto di Negeri Belanda (dok pribadi)
Berfoto di Negeri Belanda (dok pribadi)
Negara yang paling sering kami kunjungi adalah Perancis dan Italia. Kami bolak balik ke Paris karena merupakan "Stop over " untuk ke negara lainnya  Sedangkan ke Italia, karena ada adik saya dan suami di Padova 

Kesimpulan :

Berkeliling Eropa.memang sangat indah dan begitu berkesan Ada hal hal unik yang kami alami disini 

Misalnya ketika kami dibawa makan  malam, disalah satu restauran megah .ternyata kami salah memesan makanan. Baru ketahuan ketika yang diantarkan adalah kayak bubur bayi  Dan harganya lumayan mahal. Karena nama makanan ditulis dalam bahasa Perancis. Suami yang pernah 3 tahun belajar bahasa Perancis tidak tahu ,apalagi saya yang sama sekali tidak tahu bahasa Perancis hehehe 

Begitu juga  ada restoran yang bertuliskan Don't try very expensive ,tapi kami melihat begitu banyak orang antri didepan pintu masuk Apa yang mereka cari? Mungkin mau merasakan atau mau pamer kalau mereka sanggup bayar,hanya mereka yang tahu.

Saat menikmati perjalanan ini.kami jadi ingat semasa hidup morat marit,ketika menceritakan mimpi kami  suatu waktu akan jalan jalan ke Eropa ,kami dibilang :"suami isteri sudah sinting,saking menderita  

Tapi kini impian kami satu demi satu menjadi kenyataan. Hal yang membuktikan bahwa bila mau kerja keras tanpa kenal putus asa, maka tidak ada yang mustahil. Terkadang terasa bagaikan mimpi,bagaimana kami yang dulu mau masuk ke rumah makan Padang saja tidak berani karena tidak punya uang, kini dapat menikmati hidup dalam berkecukupan. Yang menghadirkan rasa syukur yang luar biasa bagi kami berdua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun