Keesokan harinya pagi pagi sekali kami diantarkan putri ke Medicare centre yang tak jauh dari rumah kami kira kira 15 berkendaraan
Paru paru infeksiÂ
Setibanya disana kami masuk ke ruang tunggu  Tiba giliran kami  , suami dirontgen Hasilnya paru paru suami kelihatan tertutup cairan putih hampir seluruhnya. Dokter terkejut dan  langsung menyuruh suami kerumah sakit dengan surat pengantar dari dokter."You are in danger. Go straight to hospital " Dan memberikan surat rujukan yang disampulnya tertulis "Emergency "Â
Mendengarkan ini hati saya semakin galau . Tapi saya tidak bisa berbuat apa apa, kecuali menghibur suami.Â
Kami keluar ruangan praktek dokter dan menunggu putri mengambil mobil dari tempat parkir  .Ketika dokter keluar dan melihat suami masih di duduk di ruang tunggu medicare centre  , langsung  berteriak: "Why do you stay here,I told  you straight to hospital !"
Semua yang hadir melihat kepada suami  Kami menjelaskan sedang menunggu putri mengambil mobil di pakiran .
Sesampai di rumah sakit  ,putri kami menyerahkan surat pengantar. Langsung para petugas datang membawa kereta dorong. Suami langsung dinaikkan diatas usungan dan dibawa kekamar periksa
Menunggu sungguh terasa sangat menyiksa, apalagi menyaksikan orang yang dicintai pucat dan kurus ,serta kesakitanÂ
Di KarantinaÂ
Usai pemeriksaan Suami diberi kamar khusus sendiri dengan tulisan dipintu:"Dilarang masuk" Suami di curigai menderita tbc. Menyaksikan suami terbaring kesakitan sendirian di rumah sakit, gimana rasa hati saya Saya hanya dapat memeluk suami dan tak mampu berkata apa apa . Tapi aturan sudah begitu, maka dengan perasaan sedih dan galau saya pulang bersama putri kami. Â Malam hari sepanjang malam saya gelisah dan berdoa untuk kesembuhan suami.
Esok harinya kami mengunjungi suami dan diizinkan masuk dengan menggunakan masker.Â