Ternyata pak Sugiri mengatakan dia senang sekali makan sup  sapi yang saya masak Karena selama ini dia memakan sup  beda rasanya Apalagi sumsum sapi masih utuh dalam tulangnya
Sebelum pulang Pak Sugiri berpesan bila ibu masak sup seperti ini jangan lupa saya diundang makan lagi ya.Semenjak itu setiap kali saya masak sup tulang sapi saya mengundang pak Sugiri via telponÂ
Hubungan persahabatan kami terus berlangsung hingga pak Sugiri pensiun Kami sama sekali tidak ada kepentingan apapun selain dari bersahabat. Terakhir kami sempat mengunjungi pak Sugiri sekeluarga di Depok. Tapi saat kami berdua sudah kembali ke Australia, dapat kabar duka dari bu Sugiri bahwa pak Sugiri sudah dipanggil Tuhan. Kami kehilangan satu lagi sahabat baik.Â
KesimpulanÂ
Dari kejadian yang tampak sepele ini ,saya belajar agar jangan menilai orang berdasarkan apa kata orang atau berdasarkan analisa pribadi.
Karena apa  yang kita dengar dan kita simpulkan belum tentu benar.Bahkan seperti  kata "dianggurin "bukan berarti diberi anggur hanya istilah orang Jawa bila tidak menyediakan apa apa pada tamu yang hadir,selain dari minuman.Â
Selanjutnya prakiraan bahwa semua pejabat itu angkuh,ternyata juga keliru walaupun tak dapat dipungkiri bahwa ada pejabat yang angkuh . Buktinya saya bisa mengundang seorang Kakanwil makan ala kadarnya, hanya via telpon. Kita bisa bersahabat dengan semua orang.Â
Keakraban bersahabat tidak hanya dengan teman selevel.,tetapi juga dengan siapa saja.Asal sama sama saling menghargaiÂ
Apa yang kami alami merupakan pelajaran hidup yang berharga bagi kami berdua dan mungkin bermanfaat juga bagi orang lain.Â
28 Desember 2020.
Salam saya,
Roselina.