Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Emansipasi Jangan Sampai Melupakan Kodrat Wanita (Seri 4)

15 Desember 2020   04:58 Diperbarui: 15 Desember 2020   06:45 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sewaktu kami baru balik dari Pilipina (dok pribadi)

Ketika berlibur di Pilipina

Manila adalah ibu kota Pilipina dimana kami berlibur bersama anak anak Dan karena untuk pertama kali berkunjung  ,maka kami memutuskan ikut rombongan tur. Sempat mencoba naik arum jeram disana.

Untuk pertama kalinya saya merasakan sangat ngeri melaju disela sela batuan besar di sungai yang airnya sangat deras. Rasanya  kuatir sekali tapi syukurlah tidak terjadi sesuatu seperti yang saya kuatirkan ,karena  perahu berada dibawah kendali   orang orang yang sudah terlatih .

Masih ingat kami dibawa berkunjung ke "kota orang mati" yang persis seperti sebuah kota,lengkap dengan perumahan, tapi sesungguhnya semuanya adalah kuburan .Saya sudah tidak lagi menyimpan foto selama di Philipina karena sudah berlalu 40 tahun lalu 

Badai Kehidupan 

Yang namanya perjalanan hidup tidak selalu berada di jalan yang mulus. Bahkan bila kurang hati hati kita akan tergelincir dan terluka  Kami sudah mengalaminya. 

Pada tahun 1985 kami ditipu oleh mitra dagang kami di Singapore  yakni Mr Dhilip . Padahal sudah kenal baik seperti saudara sendiri. Kami sudah saling berkunjung. Malahan karena menghargai hubungan baik..setiap kali berkunjung ke Padang kami sediakan kamar di hotel berbintang.

Tapi siapa nyangka mau menipu . Jumlahnya sangat fantastis menurut ukuran kami,yakni  senilai 65 ton pinang kwaliti no 1 .Pinang yang kami export ternyata LCnya sudah expired  dated  karena kapal naik dock. Hasil kerja keras bertahun tahun lenyap seketika 

Suami ditangkap   tuduhan Gambir palsu 

Belum lagi bangkit dari badai kehidupan   sudah disusul lagi badai lainnya Dimana polisi menangkap suami dan beberapa pedagang gambir di Padang dengan tuduhan gambir palsu. Suami dibawa ditengah malam dan saya sebagai seorang isteri tidak tahu suami mau dibawa kemana ? 

Belakangan baru tahu suami  dibawa ke Polres 50 Koto di Payahkumbuh ditengah malam dan jadi orang tahanan selama hampir 2 minggu .Walaupun akhirnya dinyatakan bebas murni ,tapi suami sudah sangat terpukul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun