Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persahabatan yang Tulus Tak Lapuk Dimakan Waktu (Seri 1)

16 November 2020   05:04 Diperbarui: 16 November 2020   05:08 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
berfoto bersama teman teman di Janto (dok pribadi)

Persahabatan dengan orang Aceh

Pertama tama kami memang tak pernah menyangka bahwa orang Aceh itu ramah dan bersahabat . Karena kami selalu disarankan oleh teman teman ,agar   jangan ke Aceh, karena saya dan suami  beda Etnis dan beda Agama.

Maksud teman teman semuanya baik ,yakni agar kami berdua jangan sampai mengalami hal yang tidak mengenakan,bahkan mungkin dapat menbahayakan diri kami. Tapi kami tetap konsisten pada tekad untuk memenuhi impian kami yakni bersahabat dengan semua orang dari Sabang hingga Merauke.

Ternyata setelah kami berkunjung  di Aceh sambutan orang Aceh sangat ramah dan bersahabat. Bahkan kami didampingi saat berkunjung ke titik nol Indonesia di Sabang.

undangan makan dikampung Janto oleh pak Jasman dan teman teman Janto(dok pribadi)
undangan makan dikampung Janto oleh pak Jasman dan teman teman Janto(dok pribadi)
Diundang makan di Janto 

Begitu akrabnya orang Aceh tanpa ragu ragu mengundang kami makan dikampung mereka untuk menyatakan welcome pada kami.Semua sanak famili dan teman teman dekat berkenalan dengan kami.Jasman putera Janto meemperkenalkan kami dengan semua familinya Padahal ada 2 perbedaan mendasar yakni beda suku dan agama. 

berfoto bersama teman teman di Janto (dok pribadi)
berfoto bersama teman teman di Janto (dok pribadi)

Awalnya kami berkenalan dengan pak  Asrul Adami  ,yang mengajak kami untuk singgah di Aceh Pak Asrul adalah Staff di hotel Paradiso di Aceh. Tentu saja undangan ini kami sambut dengan senang hati. 

Disini kami mulai menjalin hubungan persahabatan dengan warga setempat dalam kesempatan mengadakan acara terapi penyembuhan. Untuk menghadirkan rasa nyaman bagi puluhan orang yang hadir ,maka kami minta pak Haji yang memimpin doa sewaktu acara penyembuhan  

Sejak saat itu kami sering bolak balik ke Aceh dan bersyukur kami berdua tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti yang dikuatirkan teman teman. Kami makan bersama  ,bercanda dan bahkan merayakan ulang tahun diantara teman teman kami di Aceh.

Hubungan baik tak lapuk dimakan waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun