Setelah menetap di Wisma Indah kami masih mengunakan rumah yang di jalan kampung Nias sebagai kantor dibagian depan ,sedangkan dibagian belakang berfungsi  sebagai.gudang.
Pada suatu hari ada tamu dari Medan datang kerumah kami. Setelah berbincang bincang, pak Tjong menyampaikan maksud kedatangannya yakni  berniat membeli Kantor dan gudang kami dikampung Nias. Karena hasil dari penerawangannya rumah kami sarat hoki berdasarkan Fengshui. Karena bagian depan kecil tapi didalam luas Bahkan ia berani membeli dengan harga fantastisÂ
Karena penawarannya tinggi dan bisa memberi kami keuntungan bagi perkembangan usaha kami maka setelah kami berunding ,maka kami setuju untuk menjualnya.
Lalu kami mengontrak kantor merangkap gudang di Jalan Niaga didepan pos Polisi Pondok  .Sisa uang penjualan Rumah kampung Nias Kami beli dua buah rumah di Wisma Indah,jadi kami punya tiga rumah ditambah Paviliun jadi  4  ,sebagai investasi .Rezeki memang bisa datang darimana saja. Karena belum lama kami beli,harga rumah di Wisma Indah I  meroket .
Piagam Penghargaan
Pada tahun 1985 kami memenangkan perlombaan mengenai lingkungan .Sebenarnya kami tidak ikut lomba tapi ketika diteliti.oleh panitia sewaktu kami tidak dirumah, ternyata rumah kami dinilai terbaik dan terindah halamannya.
Kami menanam beraneka bunga yang bibitnya kami bawa dari Singapore .Saya dan suami hobi. bercocok tanam karena dari dulu memang sudah biasa dirumah menanam aneka ragam bunga .Setiap hari setelah pulang dari kantor kami mengisi waktu dengan berkebun.
Ternyata disamping senang karena rumah yang kami jadikan investasi harganya melonjak ternyata badai kehidupan itu tiba secara beruntunÂ
Bermacam kejadian dalam waktu hampir bersamaan. Antara lain.: kami ditipu mitra bisnis  Singapore  yang tidak mau membayar Pinang yang kami ekspor sebanyak 65  Padahal kami sudah bertahun tahun menjadi mitra bisnis. Kemudian masaalah tuduhan gambir palsu oleh Polisi , yang menyebabkan kami rugi puluhan juta  Bahkan suami sempat ditahan selama berminggu minggu ,yang ternyata hanya tuduhan mengada ada  . Akhirnya suami dibebaskan karena tidak terbukti bersalah Tapi kerugian sudah terjadi  Belum lagi orang kepercayaan kami melarikan uang perusahaan dalam jumlah besar. Kejadian bertubi tubi ini sungguh merupakan pukulan keras bagi kami.Â