Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pernak-pernik dalam 18 Kali Pindah Rumah (Seri 1)

2 November 2020   04:54 Diperbarui: 2 November 2020   05:20 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi :https://www.google.co.id/searcq=Image+rumah2+di+jalan+Gandhi+simpang+Asia+Medan

Kerusuhan terjadi

Pada September 1965 terjadi kerusuhan G30 S di Medan  Kuatir  karena sudah banyak orang terbunuh entah oleh siapa ,kami disarankan oleh teman sekerja agar bersembunyi di ruang pengeringan karet dilantai 3 . Tapi tetiba dapat kabar lagi bahwa pabrik karet mau dibakar ,maka kami berdua lari ke hutan dibelakang pabrik.  Bersembunyi di semak semak Sepanjang hari kami tidak makan sama sekali Karena sewaktu lari ,suami hanya sempat meraih pisau dapur dan sebotol air minum.

Sepanjang malam kami tidak bisa tidur  karena seluruh tubuh jadi sasaran nyamuk. Malam hari turun hujan gerimis dan kami  berada disemak belukar menyebabkan kami menggigil kedinginan. Hanya kami berdua dan Tuhan yang tahu bagaimana perasaan kami pada waktu itu .

Esok harinya suami berpesan agar saya jangan kemana mana karena ia akan mencoba mencari sesuatu yang dapat dimakan. Dengan menutup kepala dengan kaos  ,suami berjalan diantara rombongan sapi . Saya menunggu dengan was was sambil berdoa.  Bersyukur tak lama kemudian suami kembali dengan membawa bungkusan Ternyata ketemu sesama orang Padang  dan dibekali nasi goreng.Rasanya bagaikan mendapat santapan dari surga 

Karena situasi keamanan tidak menentu ,kami merasa sangat susah untuk diam dirumah didaerah Patumbak  Maka kamipun minta berhenti dan sementara balik  kerumah tante kembali Dan   pada tahun 1966 kami memutuskan untuk pulang ke Padang karena tidak ingin membebani tante. 

Kesimpulan:

Pasangan pengantin baru pada umumnya  memiliki kenangan indah Setelah sempat menikmati bulan madu selama berminggu minggu, setelah itu mereka dapat melanjutkan hidup berumah tangga ditempat yang aman .

Sebaliknya kami hanya memiliki kenangan pahit ,karena setelah berbulan madu 3 hari kami sudah harus menghadapi pahit getirnya kehidupan.

Yakni gagal dalam usaha dan gagal mengubah nasib dirantau orang Bahkan suami hampir mati terserang Malaria. 

Akhirnya dengan menahan rasa malu.kami akhirnya pulang kampung dengan kondisi gagal merantau dan keuangan minus. Selain itu kami masih berhutang pada tante 

Inilah pelajaran hidup yang pahit ditahun tahun pertama pernikahan kami dan masih berlanjut dengan pelajaran lainnya. Kami baru sadar bahwa perjalanan hidup tidak seindah kisah Cinderella 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun