Sejak menikah  tanggal 2 Januari 1965 di Padang, kami tinggal  sementara di rumah orang tua saya yaitu di Jalan Mohammad Yamin no 122 Padang.
Berbeda dengan pengantin baru yang lain, karena keterbatasan dana ,maka kami  hanya 3 hari  berbulan madu di Bukit Tinggi yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanan dengan bis umum. Kami hanya nginap selama 3 hari di Hotel tanpa bintang dan pulang ke PadangÂ
Sesuai rencana sebelum menikah ,dari Padang  kami menuju Medan dengan menumpang bis ALS. Kami bertekad  akan tinggal dan bekerja di disana, karena tidak ingin menjadi beban bagi kedua pihak orang tua kamiÂ
Tinggal bersama tante memang enak Tapi kami harus bekerja untuk  masa depan kami, karena tidak mungkin kami menumpang terus dirumah tante selamanya.
Bersyukur ada teman yang membantu sehingga akhirnya kami dapat pekerjaan di daerah Petumbak didaerah Tanjung Morawa. Sekitar 35 km diluar kota Medan  yakni daerah Deli SerdangÂ
Pindah ke Patumbak Â
Kami pun Pindah dari rumah tante ke perumahan pabrik di Patumbak di bangsal yang dihuni oleh buruh pabrik  dari PT Pikani . dimana kami bekerja Disini kamar mandi hanya dua dan wc umum juga dua Maka kami harus bangun jam 04.00 pagi untuk ikut antri sebelum dapat mengunakan fasilitas tersebut.
Tapi baru seminggu ,suami mengalami demam malaria disana .Tante mendatangi pimpinan pabrik untuk minta supaya kami dipindahkan kerumah kerani (istilah karyawan kantoran ) dan kebetulan ada satu rumah kerani yang kosong karena pindah . Kami pindah keperumahan karyawan sehingga tidak perlu antri lagi.kalau mau mandi dan ketoilet karena  ada dalam rumah tersebut.
Disini kami memelihara itik  sebanyak 10 ekor dan ayam sebanyak 5 ekor.Setiap sore kami kelapangan pabrik untuk mencari keong guna dimakan itik supaya cepat bertelur dan mengambil kangkung dipematang untuk makanan campuran itik tersebut. Kami menjalani semuanya dengan sabar dan berharap akan ada peluang mengubah nasib. Tetapi ternyata harapan kami tidak menemukan titik terang.Â