Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pernak-pernik Menjalani Kehidupan (Seri 2)

21 Oktober 2020   05:21 Diperbarui: 21 Oktober 2020   05:30 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seterusnya ke kota kota lain kami juga masuk siaran TV Biasanya  siaran TVRI sedangkan di Jogja JOGJA  TV .Biaya untuk masuk siaran TV ini makin hari makin meningkat  Menjadi 1Juta,2juta ,seterusnya sampai terakir kami membayar 10 juta untuk bisa siaran melalui TV setiap kali dialog interaktif selama satu jam 

Dikira Orang Tibet 

Pada  waktu pertama  siaran di TVRI Bengkulu saya ditanya :"Apakah ibu  berbicara bahasa Indonesia ?"  Disebabkan sebelumnya dijelaskan Reiki berasal dari Tibet jadi mereka berpikir bahwa  saya dari Tibet. 

Ada lagi yang lucu ,ketika saya lagi asyik menjawab pertanyaaan dari permisa tiba tiba ada pertanyaan  :"Apakah rambut ibu asli  atau pakai Wig?" 

Dijawab pemandu Acara besok saksikan sendiri dalam acara penyembuhan ,silahkan bapak hadir

foto dok pribadi
foto dok pribadi

Lombok TV 

Pada 22 Nopember 2014 suami menerima penghargaan sebagai Kompasianer of the Years 2014 dan langsung diwawancarai oleh mbak Dessy  dalam Live Streaming Kompasianival 2014 Ternyata acara ini dimonitor oleh lombok TV.

Maka ketika kami sampai di Lombok ada telpon dari Panitia di  Lombok yang mengatakan kami diundang untuk  menjadi narasumber di lombok TV dalam acara ”Hidup Sehat Alami Hingga di Usia Tua” 

siaran di Lombok TV bersama Bu Hj.Nurul Paling kanan(dok pribadi)
siaran di Lombok TV bersama Bu Hj.Nurul Paling kanan(dok pribadi)
Kesimpulan :

Perjalanan hidup setiap orang tentu memiliki keunikan tersendiri. Begitulah hidup ini ,ada suka dan duka,lucu dan unik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun