Mencoba dagang sendiriÂ
Setelah berhenti bekerja, suami mulai membeli kopi sedikit sedikit dan dikumpulkan Sesudah cukup satu karung dibawa ketempat Wah Yong teman kakak suami yang no 5 .Wah Yong ini punya CV Taman Sari mengexport kopi ke berbagai negara termasuk Amerika ,Eropa dan Singapura.
Karena mendapatkan uluran tangan dari sahabat kakaknya dan kini sudah menjadi sahabatnya juga , maka suami tidak menyia nyakan peluang emas ini
![petani gambir sedang mencetak gambir (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/09/19/gambir-5f65e5c7097f362ae648b832.jpg?t=o&v=770)
Setelah beberapa bulan kemudian Wah Yong mengajak suami untuk mencoba menitip kopi untuk export melalui perusahaannya Dan ternyata  hasilnya sangat mengembirakan. Titik terang untuk mengubah nasib kami sudah ada didepan mata.
Sejak itu kami  mulai mengumpulkan pedagang pedagang kecil yang bawa kopi sepuluh dua puluh kg .Bila sudah 500 kg  kami akan menitip export pada CV Taman Sari milik Wah Yong .Selangkah demi selangkah hidup kami mulai menapaki jalan mulus
Pinjaman dari Bank Rakyat IndonesiaÂ
Pada suatu hari ketika saya mulai  menabung di BRI tiba tiba salah seorang petugas mendatangi saya dan minta saya dipanggil pimpinan Bank untuk menghadap beliau Saya kaget sekali karena merasa tidak ada salah saya kenapa dipanggil?  Saya hanya mau menabungÂ
Setelah saya menghadap, pimpinan BRI menanyakan pada saya apa saya kenal beliau ? Saya jawab tidak sama sekali.
Ternyata bapak Supono(nama pimpinan tersebut) menggenal saya karena saya pernah memberi ikan hias yang saya tangkap di Taman Nirwarna untuk anak bapak Supono tersebut Awalnya  mau dibayar , tapi saya berikan saja dengan suka rela. Saya baru ingat akan hal ini
Mendapatkan Tawaran KreditÂ
Selanjutnya pak Supono menanyakan apa usaha kami ? Lalu saya menceritakan suami saya beli kopi sedikit sedikit kemudian dititip export pada temannya .Bapak Supono menanyakan lagi apa saya mau pinjam uang ?
Saya jawab kami tak punya sesuatu yang dapat dijadikan agunan . Bapak Supono mengatakan  bila saya mau bisa saya dapatkan pinjaman 10juta atau lima juta tanpa jaminan karena dia percaya pada saya  Serasa mimpi mendapatkan tawaran ini.Tapi saya hanya berani meminjam. 1,5 juta rupiah  ,yang pada masa itu cukup banyak
Mulai memperbesar usaha
Dengan uang pinjaman dari Bank Rakyat 1,5 juta rupiah , kami sudah bisa membeli kopi lebih banyak lagi .Untuk mana suami menceritakan bahwa dirinya sudah tidak mungkin melakukan semuanya seorang diri Suami memerlukan seorang sekretaris dan bendahara untuk bisa membantu usahanya.
Maka walaupun sesungguhnya menjadi guru adalah passion saya  ,tapi kepentingan keluarga adalah prioritas utama Maka saya katakan kepada suami bahwa saya akan menghentikan kegiatan saya dalam mengajar dan membantu suami di perusahaan sebagai sekertaris merangkap bendahara Tentu saja suami sangat senangÂ
.Sementara itu  karena belum ada pengganti saya masih mengajar di SMP Kalam Kudus Tapi saya tidak mengambil gaji saya Melainkan menyumbang buat  anak asuh sampai akhr tahun pelajaran.
Hidup kami sudah berubah
Ketika anak ketiga lahir  saya dijemput dengan sedan walaupun kendaraan bekas .Nama anak ketiga Irvianti
Mendirikan CV Tunas Sari
Dengan anjuran dari Wah Yong maka suami membuka usaha CV Tunas Sari yang berlokasi di Jln Niaga didepan kantor polisi .Dimana kami menerima pengiriman kopi dari langganan kami yang berada di Curup,Pagar Alam,Sungai Penuh yang sudah kontrak pada kami Via telpon dengan harga tertentu dan mengirim kopi dengan truk ke Padang . Di Padang kami menerima kopi serta membagi kepada perusahaan yang membeli kopi tersebut dari kami .
Disamping pembelian kopi kami juga sekarang membeli kayu manis dari pedagang Sungai penuh,Batu Sangkar dan Simabu serta kota kota lain disekitar Padang. Kami melakukan pembelian  gambir yang kami beli dari pedagang Siguntur tidak jauh dari Payahkumbuh.Mulailah usaha kami berkembang sebagai perusahaan hasil bumi rempah rempahÂ
Kesimpulan:
Untuk membangun usaha, yang dibutuhkan bukan semata mata modal kerja ,tapi juga  tekad untuk kerja keras dan cermat .Serta fokus pada apa yang dikerjakan. Dan tak kurang pentingnya adalah saling mendukung dalam keluargaÂ
Dan dengan kerja keras dan tekun berusaha serta tetap berhemat ,selangkah demi selangkah nasib kami berubah total
22 September 2020
Salam saya,
Roselina.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI