Di Kendari ada keluarga yang kami kenal jaitu bapak Zanib ex Kepala dinas Pendidikan di Kendari. Karena merasa sembuh dari sakitnya setelah memanfaatkan terapi energi ,maka kami diundang  datang ke Kendari untuk mengadakan penyembuhan dan lokakarya disana.Putri beliau Eka Zanib sebagai perwakilan kami di Kendari mengajak kami keliling kota Kendari dan bercerita ada penambangan emas oleh penduduk setempat Tapi  sehingga sering terjadi kecelakaan yang merengut nyawa. Tetapi tidak mengurangi minat orang untuk berburu emas Akibatnya tak terhitung yang meninggalkan pekerjaan mereka yang menyebabka harga bahan makanan melambung naik berkali kali lipat semenjak ditemukannya tambang emas ini.
Menado Menyisakan Kenangan Pahit
Kota Menado  kami kunjungi dimana atas undangan dari perwakilan kami yakni Bapak Tenne Alm yang merupakan warga asli Manadi .Kami sempat beberapa kali berkunjungdan menginap di hotel Sahid KawanuaÂ
Menado ini terkenal dengan bubur Menado dan ikan Rica Rica yang pedas Khusus kota Menado ini kami memilki kenangan pahit,karena ketika menginap di hotel Sahid Kawanua.pada tengah malam sekitar jam 2.00 subuh,suami ditangkap Polisi untuk suatu kesalahan yang tidak dilakukannya. Tapi mungkin suami sudah pernah menuliskannya,maka tidak perlu saya ulangi lagi disini.
Kesimpulan :
Setelah berusaha mencari foto mendukung  yang tidak diketemukan maka terpaksa  meminjam foto dari sumber lain.Walaupun demikian diharapkan masih bisa menikmati perjalanan kami selama di Sulawesi.Dan dengan berakirnya tulisan Sulawesi maka penjelajahan Benua Asiapun berakir.
Dan kita akan bertemu lagi esok hari dalam kisah perjalanan kami menjelajahi Benua Eropa
24 Agustus 2020.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H