Dari makasar menuju Toraja.dengan menempuh jalan darat karena belum ada penerbangan ke Toraja Perjalanan dilalui selama 12 jam dan tidak ada yang berjualan makanan disepanjang jalan Hanya ada yang jualan ikan bakar Tapi sewaktu mau dimakan banyak durinya sehingga tidak jadi kami makan Untuk mengisi perut katena lapar kami membeli buah serikaya yang ada dijual dipinggir jalan dan memakan sebagai pengisi perut yang lapar.
Kami juga melalui satu kota kecil Rantepau karena ada seorang kenalan disana
Saat Siaran Radio Listrik Padam
Sesampai di Toraja setelah sempat istirahat maka kami datang ke Studio untuk siaran radio yang sudah dibooking sebelumnya,supaya dapat mengundang masyarakat untuk ikut 'acara penyembuhan yang kami adakan secara gratis dan terbuka untuk umum  Tetapi baru mulai  siaran lampu padam dan tidak dapat diteruskan sehingga kami hanya bisa mengundang melalui masdjid .
Keesokan harinya kami mengadakan acara terapi penyembuhan dan lokakarya , biarpun sedikit yang hadir Â
Dan untuk mengisi waktu setelah lokakarya kami diajak menuju tempat pemakaman orang Toraja. Menurut cerita teman yang menemani kami ,disana mayat dimakamkan diatas tebing yang tinggi dan tidak bisa dipanjat jadi mayat berjalan sendiri. Kebiasaan orang Toraja untuk pemakaman harus ada upacara adat dimana seseorang yang terkemuka akan mendapatkan kerbau sesuai dengan kedudukannya dan kerbau yang berwarna belang harganya sangat fantastis
Kendari
Sekilas tentang Kendari