Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjelajahi Benua Asia (Bag. 9 Seri A 1)

3 Agustus 2020   05:02 Diperbarui: 3 Agustus 2020   20:05 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto di titik NOl Sabang (dok pribadi)

Seri  A 1.

Indonesia

Seharusnya saya menayangkan perjalanan kami ke Pilipina,Taiwan ,Thailand dan Korea Tetapi dikarenakan perjalanan waktu yang sudah melalui puluhan tahun , saya tidak menemukan foto foto perjalanan kami .Maka rencana tersebut terpaksa di pending untuk sementara

Berharap tahun depan ada kesempatan pulang  ke Indonesia ,dapat menemukan file foto masih dalam album konvensional, maka saya dapat menyambung  kisah perjalanan kami yang terputus

Menjelajahi Indonesia

Sesungguhnya sebelum melanglang buana keberbagai negara di dunia ,hal pertama yang kami jelajahi adalah negeri sendiri Kami sudah menjelajahi lebih dari seratus kota besar dan kecil diseluruh Nusantara Dimulai dari Sabang hingga ke Merauke

Pulau pulau yang kami kunjungi :

  1. Sumatera
  2. Kepulauan Riau
  3. Jawa
  4. Bali
  5. Nusa Tenggara Barat
  6. Nusa Tengara Timur
  7. Kalimantan 
  8. Irian
  9. Sulawesi 
  10. Maluku

Saya mencoba mengawali perjalanan kami  berdasarkan dari pulau ke pulau Tetapi karena ditulis hanya dengan mengandalkan daya ingat maka boleh jadi kisahnya tidak tertata dengan cermat 

Kita akan mulai dari bagian pertama yaitu  Seri A  Pulau Sumatera

  • Sumatera Utara  (Seri A 1 .)
  • Sumatera Barat (Seri A 2 . )
  • Sumatera Selatan (Seri A 3 .)

Sumatera Utara
Sumatera Utara yang sudah kami singgahi,yaitu Sabang,Aceh ,Medan ,Berastagi Balige ,Tarutung ,Binjai ,Danau Toba ,Sibolga dan Padang Sidempuan, Rantau Prapat dan seterusnya

Pulau Sabang 

Di Sabang kami menginap satu malam dengan teman teman dari  Aceh Salah seorang sahabat kami yang selalu setia menemani adalah pak Asrul Adami Kami berlajar menuju Sabang kemudian berfoto dititik Nol .

Berfoto di titik NOl Sabang (dok pribadi)
Berfoto di titik NOl Sabang (dok pribadi)
Aceh Utara:

Di Aceh kami menginap di hotel Lading Setiap kali mendengarkan nama Aceh disebut ,tentu saja pikiran kita langsung ingat bahwa disini pernah mengalami Tsunami beberapa tahun yang silam Kami diajak untuk berkunjung ke lokasi saksi bisu tentang peristiwa ini di mana kami menelusuri peristiwa yang menimpa Aceh Salah satunya adalah  kapal   yang terdampar diatas rumah warga

Berfoto dengan latar belakang kapal yang tersangkut diatas bangunan penduduk. (dok pribadi)
Berfoto dengan latar belakang kapal yang tersangkut diatas bangunan penduduk. (dok pribadi)
Kapal  Tangki beratnya beberapa ton terdampar didaratan Aceh.beberapa km dari pantai Aceh

Kapal tangki yang terdampar beberapa km dari pantai (dok Pribadi)
Kapal tangki yang terdampar beberapa km dari pantai (dok Pribadi)
Perkampungan Jacky Chan

Setelah mengunjungi monumen alami yang membuat hati terenyuh ,kami  diajak teman Pak  Asrul Adamy dan Pak Jasman. untuk singgah ke perkampungan Jacky Chan Awalnya saya Kira mereka bercanda ketika menyebut nama Jacky Chan Ternyata dugaan saya keliru 

Karena di Perkampungan persahabatan antara Aceh dan China yang terletak  di perbukitan Desa Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar yang mengalang dana adalah Jacky Chan sewaktu membangun perumahan untuk penduduk yang kena Tsunami 

Asrul Adami paling kiri ,Effendi dan Jasman(dok Pribadi)
Asrul Adami paling kiri ,Effendi dan Jasman(dok Pribadi)
Pemerintah China membangun 606 buah rumah  tipe 42 di areal 22,4 hektare untuk korban tsunami 2004 

Foto pribadi
Foto pribadi
Selama berada di Banda Aceh kami merasakan bagaikan berada ditengah keluarga sendiri Bahkan diundang makan oleh teman teman Belasan tahun sudah berlalu tapi hubungan persahabatan kami tetap berlangsung hingga kini.Kami jelas berbeda tapi tidak menjadi halangan menjalin hubungan persahabatan 

Kota Medan 

Kami tekah berkali kali ke Medan,dulu pada tahun 1965-1966 kami tinggal di Medan selama dua tahun ,yakni di jalan Gandhi no 37 F .Kemudian kembali ke Padang.

 Di Medan kami mengunjungi  Masdjid Raya Al-Mashun yang terkenal dengan lampu lampunya diimpor dari Italia dan dibangun tahun 1906 selama tiga tahun

Foto pribadi
Foto pribadi
Di Medan kami tinggal di hotel Antares Salah seorang sahabat kami yang menemani perjalanan kami adalah Tengku Idham Makmur yang ayahandanya  dimakamkan di Mesjid Raya Al  Mashun Karena ayahnya termasuk dalam daftar sisilah keraton di Medan .Dari Tengku Idham Makmur ini kami banyak mendapatkan informasi  tentang masjid ini.

Tengku Idham Makmur yang paling kanan(dok Pribadi)
Tengku Idham Makmur yang paling kanan(dok Pribadi)
Di Medan kami juga mengunjungi Wihara Buddha yang besar dan mempunyai kamar untuk tamu yang ingin  menginap disana.

Perjalanan di Medan ini sungguh merupakan sebuah jalan kenangan bagi kami berdua Karena 55 tahun lalu pernah tinggal disini.Tapi karena sudah banyak perubahan kami hampir tidak lagi mampu mengenai jalan jalan nya

Kesimpulan

Impian kami ingin  mengelilingi Indonesia sebelum mengelilingi dunia mulai terwujud Yakni dengan mengawali kunjungn ke titik Indonesia Nol Kemudian melanjutkan perjalanan  ke Sabang dan Bandar Aceh serta Medan dan kota kota lain seperti Prapat,bratagi,Binjai dan Danau Toba Silbolga dan Padang Sidempuan.

Untuk Brastagi tidak terhitung lagi kalinya karena  tiap tahun kami berlibur di Brastagi Tetapi karena  sudah lama dan kami sering pindah rumah foto foto tidak ketemu lagi.

Bagi teman teman yang belum berkesempatan berkunjung ,saya doakan semoga kelak dapat merasakan betapa indah negeri kita dan betapa indah nya sebuah persahabatan.

03 Agustus 2020.
Salam saya,
Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun