Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjelajahi Benua Amerika (Bag.5 selesai)

20 Juli 2020   05:00 Diperbarui: 20 Juli 2020   05:33 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Kanada

Kami berangkat dari Sydney dengan pesawat Delta air, yang merupakan maskapai penerbangan milik Amerika Serikat, menuju Vancouver yang merupakan salah satu kota terbesar di Kanada.

Penerbangan dari Bandar Udara International Sydney ke Vancouver menghabiskan waktu lebih dari 24 jam terbang.

Selama pernerbangan, agar tidak membosankan dan hanya diisi dengan makan dan tidur, maka saya dan suami memanfaatkan untuk menikmati tontonan sebagai salah satu bagian dari fasilitas penerbangan

Kanada terletak di  sebelah Utara Amerika dengan ibu kota Ottawa Disini ada dua bahasa resmi yaitu bahasa Inggris dan Perancis. Mata uang kanada adalah Canadian dollar yang nilai kursnya sedikit lebih rendah dari dolar Amerika.

dokpri
dokpri

Kanada Dengan Rasa Negeri China 

Karena merupakan kunjungan kami yang pertama, tentu saja kami heran,karena selama ini membayangkan bahwa Kanada akan sarat dengan bangunan dan asesoris yang menampilkan Western Style.

Tetapi ternyata, berada di Vancouver, justru kami merasa bagaikan berada di negeri China

Disepanjang jalan utama ,tampak toko toko dengan merek huruf  China Bahkan disalah satu sudut jalan terdapat patung Naga seperti tampak pada gambar.

Ternyata berdasarkan sejarahnya di Kanada banyak sekali orang China yang dulunya adalah buruh kontrakan, kelak menjadi pengusaha yang kaya raya.

Mulanya ribuan tenaga kerja  kontrakan asal China datang ke Kanada sebagai buruh rel kereta api. Kemudian merasa betah hidup di sini, lalu mereka membawa anak isteri ke kanada.

Untuk mengisi waktu sehabis kerja,mereka mulai menanam  ginseng yang dibawa  dari Korea Karena harga ginseng sangat fantastis ,maka hal ini merupakan jalan bagi mereka untuk mengubah nasib

Dari Vancouver  menuju Victoria disini kami singgah di  Buchart Garden, sebuah taman bunga yang luas dan indah.Kami sempat mengelilingi Kanada selama 10 hari

dokpri
dokpri
Menuju ke Karibia

Dengan menumpang kapal pesiar Carnival Paradise. melalui pelabuhan laut  TAMPA.di Florida -Amerika Serikat menuju Karabia Kapal ini berkapasitas 3000 kamar.

Sehingga, tak ubahnya seperti hotel berbintang yang berlajar tanpa goncangan. Melalui jendela kami dapat memandangi keindahan alam sepanjang perjalanan Makanan dan minuman yang disediakan jauh lebih dari cukup

dokpri
dokpri
Laut Karibia atau Carribean Sea ini sangat ditakuti zaman dahulu karena banyaknya bajak laut yang berkeliaran disini.

Hal ini sudah tidak lagi karena kini laut Karabia sudah berobah menjadi taman Firdaus bagi wisatawan manca negara Kapal Carnival Paradise menuju pulau Cayman dengan pantai yang indah 

Cayman Island merupakan negara kepulauan wilayah teritorial Britania Raya yang terletak di Kepulauan Karibia bagian barat terdiri dari Cayman Besar, Cayman Kecil, dan Cayman Brac. 

dokpri
dokpri
Cayman Island kami tidak  berbelanja karena harga barang rata rata lebih mahal dari Australia. Hanya untuk tanda tanda sudah menginjakkan kaki kami berbelanja kaos Dengan Merk Cayman Island dengan harga sepuluh kali lipat kalau dibandingkan kaos di Yokjakarta.

dokpri
dokpri
Kesimpulan 

Dari kunjungan kami ke Kanada ini, ada pelajaran berharga yang dapat kami petik, yakni bagaimana orang orang asal dari negeri China, yang awalnya hanya buruh kontrakan untuk membangun jalan kereta api, mampu mengubah nasib mereka menjadi pengusaha kaya raya.

Hal ini tak luput dari kejelian mereka melihat peluang,yakni menanam ginseng dan tentunya kerja keras untuk mengubah nasib mereka.

Dan ternyata mereka berhasil bukan hanya untuk diri sendiri,tapi juga meninggalkan warisan tak ternilai bagi anak cucu mereka.

Sebuah pelajaran hidup yang tidak ternilai bagi kita semuanya

20 Juli 2020.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun