Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suka Duka Tinggal di Negeri Orang (Bag. 1)

1 Juli 2020   04:00 Diperbarui: 1 Juli 2020   04:31 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: ketika mengikuti kursus bahasa Inggris di IMS dokpri

Setiap jam 10.00 ada waktu Morning Tea ,yakni seluruh peserta kursus ,diberikan waktu istirahat selama setengah jam Disediakan snack dan kopi gratis ,maka kita diharapkan menyumbang satu atau dua dolar dimana uang tersebut setiap tahun digunakan untuk membawa siswa berkreasi .

Kami diajak ke danau Illawara dengan bus dan singgah di Opps Shop.yakni  Secondhand  shop dimana barang barang bekas masih layak pakai dan masih dalam kondisi bagus , dijual disana dengan harga murah meriah. Piring mangkuk poslen hanya dengan 20 sen satu,pakaian bekas gaun 1 dolar dan pakaian anak anak 50 sen satu set 

Masih ada lagi tempat kursus lainnya

Bila masih ingin terus belajar ,masih ada lagi organisasi sosial dari gereja Kristen yang menyelenggarakan kursus bahasa Inggris. Siapa saja boleh bergabung  dan  disini juga  diadakan pelajaran inggris secara gratis  dan tidak ada pemisahan kelas,melainkan semua berada dalam satu ruangan.

Di sini  sumbangan untuk Morning Tea  bukan untuk  panitia melainkan untuk acara Natal dimana siswa diundang makan di restoran  secara gratis dengan uang iuran  tersebut , serta memberi sedikit oleh oleh buat siswa yang dianggap sudah memenuhi syarat dalam berbahasa Inggris.

Kesimpulan 

Seperti kata peribahasa :"Dimana bumi dipijak ,disana langit dijunjung" maka untuk dapat menerapkannya tentu harus dimulai dengan mempejarai bahasa di negeri dimana kita akan tinggal. Setidaknya cukup untuk dapat saling berkomunikasi dengan warga lokal dan berinteraksi sehari harian dengan tetangga.

Beruntung pemerintah setempat telah memfasilitasi  kesempatan untuk belajar bahasa  ,sehingga kami sibuk harus kesana kemari mencari tempat kursus. Dalam kesempatan belajar ini,sekaligus kami manfaatkan untuk saling memahami karakter dari berbagai suku bangsa di dunia 

Dan tak kurang pentingnya ,kami semakin memahami bahwa perbedaan suku bangsa ,budaya dan agama ,serta beda bahasa ,bukanlah halangan untuk menjalin persahabatan.

1 Juli 2020.

Salam saya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun