Ilustrasi:http://vian-atzu.blogspot.com/Â
Harapan orang tua pada anakÂ
Setiap orang tua didunia ini pasti menyayangi anak anak mereka,apapun suku bangsanya Demi membesarkan anak anak ,orang tua ikhlas kerja keras agar dapat memberikan yang terbaik bagi anak anaknya.Selain dari memelihara dan membesarkan anak anak,orang tua berharap ,kelak ketika sudah dewasa anak anak mereka menjadi orang yang berguna. Sayang sekali ,kebanyakan orang tua merasa bahwa pilihan hidup yang diberikan kepada anak anak mereka adalah yang terbaik Karena yakin lebih tahu dalam segala hal
Akibatnya  orang tua tidak merasa perlu untuk bertanya kepada anak anak dan langsung menetapkan pilihan ,sesuai dengan  harapannya  terhadap anaknya Mau jadi apa anaknya kelak orang tua sudah menentukannya sebelum anaknya sendiri memikirkannya. Kebiasaan ini berlangsung dari dulu hingga sekarang. Dimana orang tua mendiktekan anaknya supaya mengikuti kemauannya Akibatnya, demi mematuhi keinginan orang tua,maka anak anak dengan rasa terpaksa mendaftar di jurusan yang sesungguhnya sama sekali tidak diminati. Apapun yang dilakukan dengan perasaan terpaksa ,tidak akan berhasil secara maksimal dan tidak sedikit yang gagal . Sebagian lagi, anak anak yang merasa didikte ,akan  memberontak dan memilih sendiri kemana tujuan hidupnya dan mengakibatkan orang tua sangat kecewa Merasa harapan mereka disia siakan anak anak,padahal mereka sudah berkerja keras selama belasan tahun demi untuk anak anakÂ
Biarkanlah anak anak memilih jalan sesuai dengan cita cita mereka
Anak mempunyai cita cita sendiri ,jadi biarkanlah mereka menentukannya sendiri kemana dia akan melanjutkan studi mereka. Sebagai orang tua cukuplah bila kita memberikan pandangan hidup Biarkan anak memilih dan menetapkan sesuai dengan apa yang menjadi cita cita hidupnya sehingga dia tidak menyesal dikemudian hari.Ada orang tua yang memiliki cita cita anaknya jadi dokter ternyata kemudian anaknya memilih menjadi guru .Ada lagi orang tua yang mencita citakan anaknya jadi pengusaha . karena dirinya exporter ,tapi anaknya memilih jadi seorang olahragawanÂ
Berbagi pengalamanÂ
Kami juga mempunyai 3 orang anak,yakni 2 orang putra dan 1 orang putri. Sejujurnya memang awalnya harapan kami,salah seorang dari mereka kelak akan melanjutkan usaha yang kami rintis dengan susah payah,hingga menjadi Eksportir Kopi dan Cassia.Tetapi setelah kami rundingkan,akhirnya kami menyerahkan sepenuhnya kepada anak anak, untuk memilih jurusan mana yang mereka pilih.Â
Ternyata anak yang pertama memilih Computer Science ,yang kedua Aero Space dan yang ketiga Interior Design .Sesuatu yang sama sekali tidak terpikirkan oleh saya dan suami Kami mendukung dengan sepenuihnya sehingga mereka melanjutkan dengan senang hati. Tidak satupun dari anak kami memilih jadi pengusaha untuk melanjutkan usaha yang kami rintis belasan tahun Mereka memilih sesuai dengan cita citanya sendiri.Â
Karena itu sejak anak anak kami sudah berkeluarga ketiga tiganya,kami memutuskan untuk pensiun. Karena kalau kami terus bekerja di Padang untuk mengumpulkan uang,maka kami akan jarang bertemu dengan anak anak kami. Akhirnya kami memutuskan pindah ke Jakarta dan kemudian menetap di Australia
Kesimpulan
Biarkanlah anak memilih apa yang menjadi cita cita mereka Karena  apa yang bagus menurut kita,belum tentu sesuai dengan pilihan anak anak kita. Biarlah mereka menjadi dirinya masing masing. Anak anak memang terlahir dari kita sebagai orang tua,tapi mereka bukanlah milik kita .Tugas kita adalah memelihara ,membesarkan dan mendidik mereka,serta menghantarkan mereka untuk mencapai cita cita dan selanjutnya biarlah mereka menjadi dirinya sendiri.
25 Juni 2020.
Salam saya.
Rosel,ina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H