Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Pasangan Hidup Membutuhkan Dukungan

9 Juni 2020   04:37 Diperbarui: 9 Juni 2020   04:48 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dreamstime

Bagaimana sebaiknya sikap kita?
Sejak menikah, maka sewajarnyalah bahwa segala masalah yang ada menjadi masalah bersama. Dalam kehidupan berumah tanggga,sudah tidak ada lagi istilah: "Itu urusan kamu,bukan urusanku" atau "Ini urusan pribadiku,bukan urusanmu".

Karena itu bila sesuatu terjadi dalam kehidupan sehingga mau tidak mau pasangan hidup harus jujur mengatakan pada yang disampingnya. Keadaan ini terjadi baik itu isteri atau suami jangan merahasiakan keadaan sebenarnya, tapi bicarakan dengan pasangan dengan sejujurnya, Ketika kita jujur kemungkinan saja pasangan dapat mencari jalan keluar yang bermanfaat buat mengatasinya.

Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan
Setiap orang tentu memiliki jalan hidup yang berbeda beda dan memiliki cara dan gaya tersendiri untuk dapat mencari solusinya.

Tetapi tentu tidak salah kalau kita saling berbagi pengalaman hidup,yang mungkin bermanfaat bagi orang lain dan sebaliknya dari pengalaman hidup orang lain,ada pelajaran berharga yang dapat kita petik. Saya hanya mencoba menceritakan sepotong pengalaman hidup yang saya alami apa yang dialami oleh suami ,yakni suatu saat suami saya ditangkap polisi di Menado 

Malam itu kami menginap di salah satu hotel ,karena akan mengadakan lokakarya keesokan harinya. Tapi ketika kami sudah terlelap dalam tidur,sekitar dini hari jam 2 .00 subuh, tiba tiba pintu kamar di gedor dengan keras. Suami saya langsung bangun dan membuka pintu. 

Begitu  pintu dibuka, di depan kamar sudah berdiri dan langsung masuk ke kamar .Mereka mengatakan suami ditangkap karena ada pengaduan dari seseorang yang mengatakan kami telah menyerobot hak orang lain.Suami sempat marah kepada mereka, tapi saya bisikan bahwa mereka 8 orang,tidak mungkin suami dapat melawan Akhirnya kami ikut saja kemana dibawa petugas Ternyata, Kami dibawa ke Surabaya melalui Den Pasar dan ditahan di Polda Surabaya. 

Sendiri Menghadapi Masalah 
Dengan hati yang terluka,saya saksikan suami saja di bawa dan ditahan  Malam itu,saya menggunakan taksi seorang diri dan menginap di salah satu hotel.

Malam itu saya sungguh tidak bisa tidur dan sangat gelisah,karena di Surabaya tidak ada seorangpun yang saya kenal dengan baik. Saya tidak pernah berpergian sendiri dan kini harus tinggal seorang diri di hotel sementara suami berada didalam tahanan. Berbagai pikiran bergalau dan satu satunya yang dapat saya lakukan adalah berdoa. Malam itu saya nyaris tidak tidur.

Keesokan harinya saya mencoba menelpon kesana kemari dan .berusaha  mencari Pengacara yang dapat  mengurus supaya suami dilepaskan dari tahanan. 

Kemudian setelah dijamin oleh Pengacara, suami dikeluarkan dari tahanan tapi perkara tetap dilanjutkan. Dari Pengacara kami tahu,bahwa yang melaporkan suami, justru adalah orang yang sudah dikenalnya selama bertahun tahun sehingga dipercaya sebagai perwakilan di Surabaya

Suami merasa sangat terpukul
Suami merasa sangat terpukul,karena sama sekali tidak menyangka bahwa orang yang sangat dipercayainya dan sudah kenal baik sejak bertahun tahun ,ternyata begitu tega menghianatinya. Sebagai istri, saya meninggalkan seluruh kegiatan apapun dan fokus untuk mendampingi suami. 

Berusaha dengan segala upaya,untuk memberikan dukungan moril. Ternyata di Pengadilan Tataniaga ,walaupun sudah menggunakan Pengacara, suami diputuskan bersalah dah harus membayar denda sekian miliar dan dituntut hukuman penjara. Tentu saja, suami merasa semakin terpukul  dan sebagai seorang istri ,saya selalu berusaha untuk memberikan dukungan .Hari hari kami terasa sangat melelahkan dan tidak hanya menguras tenaga,tapi juga menguras keuangan kami

Menyaksikan suami yang sangat menderita saya sungguh merasakan betapa getirnya menghadapi kondisi ini Beruntung kami mendapatkan dukungan moril dari sahabat sahabat baik kami. Selama hampir dua tahun lamanya ,kami harus bolak balik dari Jakarta ke Surabaya, akhirnya dengan penuh rasa syukur,suami dinyatakan sebagai Pemilik Sah dari Merek dan bebas murni

Kesimpulan

Walaupun saya tidak memahami tentang hukum,tapi dengan memberikan dukungan sepenuh hati dan meninggalkan seluruh kegiatan yang lainnya, setidaknya suami merasakan bahwa dirinya tidak sendiri menghadapi masalah ini, Kami bersyukur kepada Tuhan, setelah menjalani hidup dengan perasaan bergalau selama hampir dua tahun,kami merasakan hubungan sebagai suami istri semakin erat 

Kita bisa menghadapai dengan tabah ,persoalan seberat apapun secara bersama dan memberikan dukungan dengan sepenuh hati kepada pasangan hidup,semua persoalan dapat diatasi ,

09 Juni 2020.

Salam saya.

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun